Lihat ke Halaman Asli

Suradin

Penulis Dompu Selatan

Merawat Alam dengan Menanam Pohon di Akhir Pekan

Diperbarui: 16 Mei 2021   19:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri. Bersama Tim Menanam, Kecamatan Hu'u-Kabupaten Dompu-NTB, 

JEJAK langkah menelusuri pematang sawah. Ada harapan yang sempat ditautkan. Ketika tangan-tangan manusia merobohkan hutan, kami mencoba berbuat sesuatu. Mungkin tidak besar dampaknya saat ini, tapi nampaknya akan memberikan efek bagi semesta. 

Bukankah tindakan kecil yang konsisten akan menjadi bom waktu yang menggelegar. Kami berbuat bukan untuk di puji. Bukan pula karena ingin di sanjung oleh banyak pihak. Tapi ketulusan hati, kejernihan pikiran, menjadi dasar dalam berbuat.

Dokpri. 

Dokpri. 

Dokpri. 

Tidak harus menunggu modal besar untuk memberi arti pada alam. Cukup dengan tindakan, maka itu langkah baik jika dibandingkan dengan berputar hanya pada konsep dan teori. 

Penting untuk mengambil satu langkah pertama menuju suatu tujuan. Akan menjadi mimpi sesuatu yang diinginkan jika kita masih dihantui kekhawatiran yang meracuni pikiran. Ketakutan yang berlebihan akan membunuh impian yang terlanjur diwartakan.

Memang semua pilihan mengandung resikonya masing-masing. Bahkan tidak mengambil pilihan sekalipun pasti mengandung resiko. 

Persoalannya bukan seberapa besar resiko yang menimpa, tapi bagaimana sesungguhnya kita menyikapinya. Karena sepanjang masih bernafas, maka sepanjang itu pula resiko dari setiap pilihan selalu menghantui.

Dokpri. 

Dokpri

Dokpri

Tetap mengipas api optimis sembari memaknai setiap inci peristiwa yang di lalui. Masa lalu menjadi penerang jalan dalam menapaki kehidupan. Sejarah menjadi lilin dalam menerangi ayunan langkah menuju tujuan. 

Dalam onak duri kehidupan yang kadang menghempas, kita memerlukan pegangan agar tidak jauh terhempas. Kehidupan kadang tidak mengenakan, tapi tidak sedikit memberi pelajaran. 

Setiap masalah yang datang, tidak selamanya memperburuk nasib. Bisa jadi ia menjadi batu loncatan untuk memetik sesuatu yang lebih besar.

Bukankah tuhan pemberi hidup meyakinkan kita hambanya, bahwa berbuat baiklah pada semesta, agar ia memberi yang terbaik buat kita. 

Jika benar-benar yakin maka saatnya kita mengejawantah agar impian terwujud menjadi nyata. Teruslah melangkah karena nasib akan berpihak pada yang yakin kepada janji tuhannya. Janji yang tidak pernah dusta. Apa lagi melenceng.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline