Lihat ke Halaman Asli

Supli Rahim

Pemerhati humaniora dan lingkungan

Jadi Wong Cilik Seperti Petani Itu Mulia

Diperbarui: 23 Januari 2020   07:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Petani. Kakbah.com

Bismillah, Alhamdulillah, Allahumma shaliala Muhammad.

Tidak ada satu ayatpun dalam Alquran ya g menyatakan bahwa kemuliaan manusia di muka bumi atau di akhirat nanti tergantung kepada harta. Tidak ada juga yang menyatakan bahwa kemuliaan itu tergantung kepada tahtamu. Atau sama sekali tergantung kepada ilmu, teknologi dan gelarmu.

Bahkan secara gamblang hadis dari nabi Muhammad Saw menyatakan bahwa sesungguhnya Allah SWT tidak melihat wajah dan hartamu melainkan Dia melihat hati dan amal amal solehmu. 

Tulisan ini ingin mengungkapkan sejumlah hal tentang ajakan kembali menjadi mulia tanpa melihat profesi kita.

Pertama, menjadi petani adalah profesi yang sungguh mulia. 

Petani sejak zaman dahulu kala adalah profesi mulia. Mengapa? Karena petani bekerja untuk menyiapkan pangan kepada manusia, pakan bagi ternak, pakan kepada ikan dan menjadi lahan yang tidak subur jadi subur.

Para nabi dan rasul tidak sedikit mempunyai profesi sebagai petani dalam arti luas. Mereka merawat tanaman, merawat hewan dan merawat ikan. Dalam merawat apa jua mesti ada kesungguhan, mesti ada kesabaran dan mesti ada kasih sayang. Bukankah kesemua kualitas itu adalah syarat menjadi penghuni surga?

Allah berfirman di dalam Alquran bahwa tidak akan masuk surga seseorang itu sebelum dia benar benar berjihad dan sebelum dia benar benar sabar dalam segala urusan termasuk di dalamnya urusan ibadah dalam arti luas, urusan pelayanan publik, urusan mengasihi sesama dan urusan apa saja untuk kebaikan bersama.

Kedua, kemuliaan manusia itu diperoleh manakala manusia itu memperoleh penghasilan dari kerja keras tangannya. 

Orang yang bekerja menjadi pengusaha, menjadi pekerja, menjadi penulis, menjadi pegawai mesti bekerja dengan ikhlas. Mereka yang bekerja mengharapkan keridhaan Allah SWT mestilah mereka yang sungguh sungguh dan sabar. 

Tapi itu saja tidak cukup mereka mesti berbekal pengetahuan, ketrampilan, kemampuan untuk bekerjasama dan kemampuan berkomunikasi dengan baik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline