Lihat ke Halaman Asli

Supartono JW

Pengamat

Andai Presiden Jokowi Mendatangi Sekretariat PSSI

Diperbarui: 5 Agustus 2019   21:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Tribunnews.com

Menjelang ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke-74, ada fenomena menarik yang ditunjukkan oleh pemimpin bangsa ini atas kejadian padamnya listrik di Jabodetabek dan sekitarnya. Fenomena yang bisa jadi tidak pernah diduga sebelumnya oleh seluruh rakyat Indonesia, karena seorang Presiden langsung turun tangan atas terjadinya kisah listrik padam ini.

Atas sikap elegan dan patut diteladani ini, karena Presiden langsung turun tangan membela rakyat yang dirugikan oleh PLN, rakyatpun berharap agar Presiden Jokowi juga bisa terus turun tangan mengatasi persoalan-persoalan klasik bangsa ini, yang penyelesaiannya berlarut-larut.

Seperti diketahui, Senin pagi (5/8/2019) Pesiden Joko Widodo bertemu dengan para petinggi PLN untuk mendapat penjelasan terkait blackout atau listrik yang padam di sebagian besar wilayah Jawa, Minggu (4/8/2019).

Pada kesempatan itu, Jokowi menyampaikan kalimat penuh makna di depan para pejabat PLN, salah satunya Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani, yang memberikan penjelasan kepadanya.

"Pertanyaan saya, Bapak, Ibu, semuanya kan orang pintar-pintar, apalagi urusan listrik kan sudah bertahun-tahun. Apakah tidak dihitung, apakah tidak dikalkukasi kalau akan ada kejadian-kejadian sehingga kita tahu sebelumnya. Kok tahu-tahu drop," kata dia.

Diksi "orang-orang pintar" yang digunakan Jokowi saat mengungkapkan emosinya menarik perhatian.

Atas diksi tersebut, selain PLN, sejatinya ada berapa sektor penting yang melayani hajat hidup rakyat banyak diisi oleh "orang-orang pintar" pula, namun karena kebutuhannya tidak semendesak kebutuhan listrik, maka hingga kini, orang-orang pintar yang dipercaya.mengurus sektor hajat hidup orang banyak tetap dipercayakan kepada para menteri dan Presiden belum turun tangan langsung seperti listrik padam.

Harus disadari bahwa ungkapan Presiden tentang "orang-orang pintar" di republik ini yang dipercaya mengurus sektor hajat hidup orang banyak, harus selalu siap dan waspada, karena pada gilirannya, Presiden akan melanjutkan fenomena turun tangan langsung berikutnya, setelah kasus PLN.

Diksi sebutan "orang-orang pintar" oleh Presiden Jokowi, meski hanya terdiri dari tiga kata, cukup mwnjelaskan bahwa atas kejadian listrik padam, Presiden sangat kecewa dan marah kepada PLN.

Bahkan ahli Bahasa dan Sastra Jawa dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Prof Sahid Teguh Widodo, menyebutkan, tindakan Jokowi mencerminkan budaya sebagai seorang Jawa.

"Jawa itu tempatnya hal-hal semu atau tidak jelas, tapi untuk keperluan yang sangat jelas. Artinya sesuatu yang jelas itu diumpamakan menggunakan kata-kata yang lain, yang sifatnya kadang malah justru indah, tapi sebenarnya untuk memukul," kata Sahid kepada awak media Senin (5/8/2019).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline