Lihat ke Halaman Asli

Suni Subagja

Mahasiswa

Si Kecil Seperti Semut, Tapi Aku Sayang

Diperbarui: 22 Mei 2025   14:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Hari ini menjadi hari yang penting untuk wanita terpenting kedua setelah ibuku. Tepat pada pukul 00.00 tanggal 22 Mei 2025. Umur yang ia hindari sebenarnya, namun tak bisa dihindari. Seperti teori utopia yang ada dalam gagasan Plato, ideal namun tak bisa terealisasi.

Tak terasa ia sudah tua wkwk, bahkan lebih tua daripada aku sendiri. Pada ultah ini, mohon maaf aku tidak bisa memberi apapun kepadamu sayang, hanya bisa berdoa agar kau tumbuh menjadi pribadi yang kuat, semangat dan sehat selalu. 

Kamu hebat udah hadapin banyak persoalan, permasalahan dan dinamika di hidup ini. Aku bangga.

Pesanku, tetap temani anak laki-laki kecil yang manja ini sampai ia benar-benar bisa membahagiakanmu. Jujur saja, saat ini aku sedih tidak bisa memberikan yang terbaik untukmu. 

Tapi bentar, ada sedikit puisi hari ini. 

aku menyaksikan kapitalisme tenggelam di ujung senyummu


sebuah nuansa manis yang tak diproduksi pabrik manapun


saat manusia kontemporer terjebak dalam etalase konsumerisme


aku tersesat dalam cantikmu
yang memaksaku mendistribusikan rindu ke seluruh sel dan nadiku


saat segalanya telah menjadi komoditas yang dijual di pasar bebas


aku terperangkap mesra dalam pesonamu

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline