Lihat ke Halaman Asli

Sulis Nashwa Kirana

Seorang pendidik yang belajar nulis

Sekadar Cerita

Diperbarui: 14 Februari 2019   23:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar : Pixabay.com

Beberapa hari yang lalu semangat nulis mulai kendor. Hal ini disebabkan adanya beberapa kesibukan di dunia nyata. Sehingga saat di rumah tidak punya banyak waktu lagi untuk membuat tulisan. Badan letih  yang bercampur dengan pikiran yang lelah klop sudah mengantarkan diri ini k buaian alam mimpi.  

Sekarang setelah sekian waktu tidak menulis ada ruang kosong dalam hati. Dan rupanya itulah ruang yang selama ini kuisi dengan tulisan. Kini ruang itu meminta diisi kembali. Karena dengannya ada penat yang bisa tercurah ada resah yang bisa terlepas. Sehingaa semuanya menjadi begitu ringan dan menyenangkan.


Ok, cukup sudah curahan hati lebay saya. Kali ini saya akan coba kembali menyusun kata supaya memiliki makna dan berguna bagi kita. Aamiin.


Dalam kehidupan tidak jarang kita akan menemui berbagai macam persoalan. Banyak pula di antara kita yang mengeluh dengan banyaknya persoalan yang menghimpitnya. Lalu berpikiran dan kemudian membandingkan bahwa orang lain hidupnya lebih enak dari pada kita. Padahal apa yang terlihat belum tentu sesuai dengan apa yang mereka rasakan. Mereka kelihatan enak dan mapan tetapi siapa tahu mereka harus bercapek-capek ria untuk memperoleh hal tersebut. Memang tidak dipungkiri kita selalu lebih mudah menilai kenikmatan yang dimiliki oleh orang lain dibandingkan menilai kenikmatan yang dikaruniakan kepada kita. Pikiran seperti inilah yang pada nantinya membuat kita tidak bahagia.


Kita cenderung lupa dan lalai memikirkan kehidupan kita sendiri. Hal tersebut karena kita terlalu sering memikirkan kehidupan orang lain. Kita sibuk menilai dan juga memikirkan apa yang orang lain lakukan. Padahal hal tersebut sama sekali tidak memberikan manfaat apa-apa buat diri kita. Alih-alih kita merasa bahagia, justru sebaliknya energi kita habiskan terkuras untuk hal-hal yang tidak berguna. Maka dari itu mulai sekarang, marilah kita lebih fokus untuk memikirkan tentang hidup kita. Karena kalau bukan kita siapa lagi yang akan peduli dengan masa depan dan kebahagiaan kita.


Berhentilah untuk menilai dan membandingkan kehidupan kita dengan kehidupan orang lain. Fokuslah pada target yang ingin kita capai. Dengan demikian maka energi kita tidak akan habis untuk hal yang sia-sia. Lebih dari itu kita pun akan mendapatkan sebuah kebahagiaan yang tidak ternilai harganya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline