Lihat ke Halaman Asli

Sugiyanto Hadi Prayitno

TERVERIFIKASI

Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Alhamdulillah, Ternyata Mall Masih Tutup

Diperbarui: 12 Januari 2020   23:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

banjir awal tahun di jalan raya di depan sebuah mall di Jakarta

Bersyukur atas musibah yang dialami oleh orang lain tentu bukan perbuatan baik. Namun, entah mengapa orang lebih suka hal-hal yang baik saja, tidak cukup teliti untuk melihat kenyataan sesungguhnya, dan bersamaan dengan itu spontan mengucap puji syukur kepada Allah: Alhamdulillah.

Padahal kenyataannya sebaliknya. Tidak seusai kenyataan, dan seperti menggampangkan persoalan. Tidak mengherankan bila ada orang yang bertindak-bersikap dan berucap seperti itu akan menjadi buah bibir, dibahas dan dibincangkan, dan salah-salah kiemudian dicibir.

Oya, ini masih mengenai banjir Jakarta dengan segenap pernak-pernik dampak negatif-rugi-sedih yang menyertainya.

*

Hingga hari ini setidaknya 2 mall di Jakarta masih tutup. Itu berarti hampir 2 minggu operasional kedua mall terhenti. Pasti ada penyebab yang sangat berat penangannya sehingga masih tutup.

Dua mal itu adalah Mal Taman Anggrek dan Mal Cipinang Indah. Mal Taman Anggrek Jakarta Barat berhenti beroperasi karena kerusakan mesin pembangkit listrik akibat banjir. Para pelaku usaha yang menyewa tempat di mal tersebut pun tidak bisa berjualan.

Kenyataan itu mematahkan pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bahwa daerah lain kondisinya lebih paah, tetapi yang dibicarakan orang hanya Jakarta.

"Di Jakarta ini alhamdulillah, gedung hilang tidak ada, rumah longsor tidak ada, jalan rusak tidak ada, betul ya? Kantor tutup tidak ada, mal tutup tidak ada, Bundaran HI ketutup tidak ada. Itu semua tidak ada, tapi pembicaraannya tinggi," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (9/1/2020).

*

Tentu saja pernyataan Anies di atas ada benarnya, terutama mengenai "pembicaraannya tinggi". Tetapi mengenai hal lain ada salahnya. Benar sebab memang yang tinggi frekuensi pembicaraan hanya Jakarta. Tinggi, bahkan sangat tinggi, dibandingkan pembicaaan mengenai banjir di daerah lain: Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi. Termasuk juga Lebak.

Hal itu mudah diketahui karena Jakarta sebagai ibukota negara menjadi tempat berkumpulnya media: cetak, radio, televisi, dan media sosial. Sejak hari pertama banjir, yang bertepatan dengan tanggal 1 Januari, hari pertama di tahun 2020, hingga seminggu kemudian informasi-reportase-wawancara dan aneka liputan mengenai banjir dengan segala akibatnya menjadi breaking news dan liputan khusus yang ak putus-putus.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline