Lihat ke Halaman Asli

Tajamnya Pena Tak Setajam Fitnah

Diperbarui: 28 Februari 2024   05:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Input sumber gambar: pixabay

Mengurai kata berjiwa
Menghujam pada kehidupan yang mati
Menggugah pikiran melompong
Yang tak peduli pada ngilu sendi jeritan hati

Hanya piara diri tak manusiawi
Enggan menoleh kanan kiri
Gila akan reputasi, gengsi dan posisi
Halalkan segala cara

Tajamnya pena dalam kata berjiwa inilah
Aku menggugah dalam gema suara
Nyaris tanpa gagap
Bangkitkan kehidupan yang telah mati!
Ke seluruh anak negeri tanpa kecualli
Dari ujung timur hingga ujung barat
Membentang jalinan di atas kesatuan pikiran dan tindakan

Bahwa ketidakadilan, keangkaramurkaan harus dienyahkan!
Lantaran tak kenal penghisapan dan penindasan atas sesama

Masih adakah nyalimu wahai para punjangga?
Dengan tajamnya penamu dalam suara yang berjiwa?
Mengikis, meluluhlantakkan para durjana bangsa
Yang sudah mati rasa!

Jangan diam membisu, membuta mata menutup telinga!
Bila kau tahu, haruskah jadi tak mau tahu?
Yakinkanlah bila Tuhan masih bersama kita
Selagi rela dengan jiwa raga dan harta yang kita punya
Demi bumi anak negeri tanah merdeka ...

*****

Kota Malang, Februari di hari kedua puluh delapan, Dua Ribu Dua Puluh Empat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline