Lihat ke Halaman Asli

Kembalilah

Diperbarui: 25 Februari 2024   15:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Input sumber gambar: pixabay.com

Sajian lelaku sadar
Perangai, watak dan moral pun tergerus
Seiring dengan putaran guliran waktu

Apakah karena kehadiran sang tirani
Kangkangi bahtera kehidupan yang baru bersemi?

Terombanglah seluruh anak negeri
Yang baru saja lepas dari kungkungan sang penindas

Melepas tawa ceria sejenak dalam buaian angan dan cita
Menggapai taman surgawi

Perlahan, sejalan dengan waktu yang membisu
Lantaran terlungkup palsu
Haru biru yang tak terelakkan
Meledaklah hingga saat ini
Di atas seonggok budi pekerti yang mati suri

Bilakah kembali kita bangkit lagi
Memberi arti kepada seantero anak negeri
Agar tersenyum, tertawa ceria kembali?

Kembalilah ... kembalilah ... wahai budi pekerti!
Kunanti engkau di pangkuan ibu pertiwi
Karena kami sudah tak tahan lagi ...

*****

Kota Malang, Februari di hari kedua puluh lima, Dua Ribu Dua Puluh Empat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline