Lihat ke Halaman Asli

STEVEN LEE A

Berbasis di Jakarta

Pandemi Covid-19 di Mata Para Pelajar: Bedanya Kuliah Tatap Muka vs Daring

Diperbarui: 12 Agustus 2021   09:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo by Matt Ragland on Unsplash 

Bagi mahasiswa baru, dunia kampus pastilah memberikan kesan tersendiri. Selain memiliki kultur dan sistem pendidikan yang berbeda, dunia kampus juga membuka kesempatan untuk menemukan teman baru, tempat baru, juga pengalaman baru. 

Sebagian mahasiswa baru mungkin sudah mantap untuk menghadapi perubahan tersebut. Akan tetapi tak sedikit masih berdebar-debar untuk menghadapinya. Pasalnya, kuliah berarti memasuki simulasi kehidupan yang berbeda.

Mahasiswa dituntut lebih banyak bersosialisasi, bahkan tak jarang masuk dalam "politik kampus". Ya, berbagai jenis manusia dari berbagai latar kehidupan, kebiasaan, juga pandangan politik. Terlebih lagi, kampus menyediakan waktu bagi mahasiswa mengaktualisasikan diri. 

Kini, semua tak lagi sama. Pandemi Covid-19 telah menjungkirbalikkan pola hidup masyarakat dunia. Hampir semua aktivitas harus dilakukan secara online, tak terkecuali perkuliahan.

Upaya pemutusan rantai penyebaran Covid-19 memang membutuhkan keseriusan dan kerja sama banyak pihak. Oleh karena itu, sejak pemerintah menerapkan kebijakan pembelajaran jarak jauh, Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) pun menerapkan sistem belajar daring sejak 17 Maret 2020 lalu. 

Tak dimungkiri, kuliah daring tentunya berdampak langsung terhadap civitas akademika kampus, baik itu tenaga pendidik, kepegawaian, hingga mahasiswa. 

Banyak pengalaman terjadi selama perkuliahan daring. Di sini, para mahasiswa akan membagikan beberapa pengalaman yang mereka hadapi selama perkuliahan semester sebelumnya.

Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, universitas memiliki potensi untuk mengadopsi pembelajaran jarak jauh dengan lebih mudah ketimbang pendidikan menengah dan dasar. 

Untuk mata kuliah yang tidak dapat dilaksanakan secara daring, Nadiem menyarankan untuk meletakkannya di bagian akhir semester. Terkecuali untuk sejumlah aktivitas prioritas yang memengaruhi kelulusan mahasiswa, maka pemimpin perguruan tinggi boleh mengizinkan mahasiswa untuk datang ke kampus.

Beda rasa kuliah daring

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline