Lihat ke Halaman Asli

Johanes Krisnomo

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Malas Mandi, Sasaran Empuk Nyamuk DBD

Diperbarui: 14 Maret 2020   08:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nyamuk DBD. Sumber : Photo: REUTERS/James Gathany/CDC

Maunya duduk santai, sambil ngopi-ngopi sore, sementara ruang tamu kotor dan tak rapi. Lelahnya fisik sepulang kerja, disertai kemalasan bertubi-tubi, nyatanya begitu. 

Malas mandi, setelah menggantung baju bekas pakai di sudut kamar. Berbahagialah nyamuk demam berdarah dengue (DBD), karena manusia telah memfasilitasi tempat nyamannya.                                               

Perlu diwaspadai, seperti dinyatakan Kementerian Kesehatan RI bahwa di awal tahun 2020, hingga tengah bulan Maret 2020, lebih dari 17-ribuan kasus DBD di 10 provinsi, dengan 104 kasus kematian, terabaikan oleh hebohnya Covid-19.

Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit akibat gigitan nyamuk Aedes aegepti betina yang membawa virus dengue. Seekor nyamuk Aedes betina dapat terinfeksi virus dengue apabila nyamuk itu sebelumnya mengisap darah manusia yang mengandung virus DBD.

Virus yang masuk ke dalam tubuh nyamuk sehat akan berkembang biak selama beberapa hari. Setelah masa inkubasi usai, nyamuk mulai menginfeksi manusia lewat gigitannya. Virusnya akan masuk dan mengalir dalam darah, menginfeksi sel-sel tubuh manusia yang sehat.

Penderita DBD akan mengalami beberapa gejala awal seperti demam tinggi secara mendadak sepanjang hari, nyeri kepala, nyeri saat menggerakkan bola mata, dan nyeri punggung. Terkadang disertai tanda-tanda perdarahan, nyeri ulu hati, perdarahan saluran cerna, shock, hingga kematian.

Mengingat pencegahan bahaya akibat gigitan nyamuk DBD beberapa waktu lalu, masih terngiang slogan pencegahan 3-M : Menguras, Menutup, dan Mengubur.

Fokus 3-M pada genangan air bersih, yang merupakan tempat nyamuk meletakkan telurnya hingga jentik-jentik nyamuk bertumbuh. 

Bila ada genangan air, seperti sisa-sisa air hujan yang terperangkap pada barang-barang berbentuk cekungan, juga sisa air bak penampung yang lama tak digunakan, menjadi lahan pastinya jentik. 

Tampungan atau genangan air, sesuai 3-M harus  dikuras ganti air, kemudian ditutup, dikubur atau dibuang bila tak terpakai.

Tak hanya 3-M, barang-barang yang lama tak dipakai pun menjadi sasaran nyamuk untuk bermukim. Lembab dan berbau, berdebu tanpa gangguan, sebabkan nyamuk merasa nyaman. Juga, baju-baju bekas pakai yang bergelantungan dan berserakkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline