Lihat ke Halaman Asli

Sri Rohmatiah Djalil

TERVERIFIKASI

Petani, Penulis

Siswa Sekolah Menengah Mendapat Vaksin CoronaVac, Masihkah Orang Tua Cemas?

Diperbarui: 24 Agustus 2021   07:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi vaksin corona (foto shutterstock via kompas.com)

Akhir-akhir ini orang tua dan anak-anak kewalahan dengan seruan untuk waspada terhadap virus covid varian delta. Anak-anak membatasi pergaulan dengan teman-temannya. 

Terlebih ketika ada informasi, bahwa, pembelajaran tatap muka segera dimulai. Kecemasan orang tua semakin meningkat. Namun, ketika harus menandatangani surat izin pembelajaran tatap muka. Saya tidak bisa menolak, karena semakin lama anak belajar di rumah, semakin kurang bersosial.

Pemerintah pun sudah menyiapkan berbagai antisipasi jika dalam waktu dekat ada pembelajaran tatap muka. Salah satunya dengan pemberian vaksin bagi siswa menengah.

Seperti yang telah dilaksanakan pemkot Madiun kemarin. Dalam rangka hari jadi pramuka pemkot telah memberi vaksin kepada 650 peserta vaksin. 500 vaksin pemberian dari pemprov Jawa Timur dan 150 dari Dinkes kota Madiun.

Siswa menengah Kota Madiun antri untuk mendapat vaksin (foto dokumen SMPN 9 via IG)

Baca juga Mengatasi Kecemasan Ketika Orang Tua Positif Covid-19

Setelah mendapat Vaksin, apakah orang tua masih cemas?

Jujur saja, saya masih cemas, karena taruhannya tinggi, yakni keselamatan anak-anak. Dengan kembali belajar di sekolah, semuanya akan kembali normal, belajar, bermain bersama.

Sangat wajar jika orang tua merasa cemas, Covid-19 sangat ganas dan tidak bisa diabaikan. Covid-19 telah merajalela ke semua kelompok umur, orangtua, anak-anak. Ketika ada masalah dengan kesehatan anak-anak, orang tua juga merasa bersalah telah mengizinkan anak.

Untuk itu penting kiranya kita mengatasi kecemasan terhadap anak-anak, karena kecemasan orang tua akan memengaruhi belajar mereka. Yang paling utama untuk merasa aman dari penyebaran virus tentu dengan memperhatikan prokes, anak-anak tetap memakai masker selama pembelajaran, sering mencuci tangan, tidak bergerombol dengan teman-temannya.

Selain itu. Kita juga bisa menerapkan beberapa pertimbangan sesuai kelompok usia. Setiap usia memiliki pola pikir dan emosi yang berbeda.

Usia dini

Anak usia balita tidak akan mengerti jika kita menjelaskan apa itu covid, bahaya dan bagaimana cara kita mengatasinya. Kita juga tidak bisa membiarkan anak balita menonton berita tentang covid melalui televisi dan internet.

Yang perlu kita lakukan, mengajak anak balita untuk tetap memakai masker dengan mengatakan kata-kata sederhana. "Kami semua saling mencintai dan peduli, untuk itu kita selalu memakai masker, mencuci tangan, dan tidak berkerumun, adik juga harus seperti itu ya."

Anak sekolah dasar

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline