Lihat ke Halaman Asli

Sri Patmi

Bagian Dari Sebuah Kehidupan

Narasi Sri Patmi: Warita Penghujung Tabir

Diperbarui: 25 Desember 2020   14:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dalam lafadz terakhir yang disampaikan melalui cara yang berbeda. Ya Robb.. Ya Robbil Izzati.. Dari pertemuan jiwa, tersibak banyak peristiwa. Terbuka setiap makna dalam kehidupan yang tersembunyi. Bagian yang terbuka karena efek bunyi. Mengisi kehampaan dalam sunyi. Seperti terkungkung jeruji besi. Bisa saling menatap dan melihat tetapi telingamu meratap. Rasa tak nyaman hidup bersama dengan nyanyian kalimat mesra antara dua orang yang saling mencinta. 

Sampai hitungan detik masih terasa seperti mau copot. Tapi lebih menuju pada kasih yang tulus yang tak tertulis. Tak perlu diucap karena kita selalu saling mendekap. Hanya untaian permohonan yang bisa disampaikan pada semesta. Saat terbuka dan terpejamnya Maya. Semoga bahagia selalu mendekap raga dan jiwa. Jiwa yang hebat, terima kasih telah mendekap disaat napas telah sesak. Mengusap supaya reda napas ini, air mata diseka. Sembari tertidur diatas pangkuan jiwanya, aku berusaha lelap meski hanya beberapa menit. Diamku adalah sebaik-baiknya persembahan untukmu. Kubiarkan diri ini menikmati setiap putusan yang ditetapkan. Melihatmu dalam tenang bersama senang. Bahagia membesarkan bersama. Aku masih selalu menunggu sinyal berita dari warita sumir. Supaya kita bertemu dipenghujung tabir. 

Salam, 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline