Lihat ke Halaman Asli

SofialWidad

Latahzan innalloha ma'ana

Sebuah Akhir

Diperbarui: 10 Februari 2022   21:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Beberapa bulan berlalu hampir akhir tahun. Aku masih tetaplah sama dengan keadaan yang sama, banyak surel telah dikirim ke banyak lowongan pekerjaan, banyak lembar kertas surat lamaran pekerjaan juga sudah dikirimkan dan tidak satupun yang memberikan kabar gembira untukku.

Sepertinya aku sudah mati rasa, sudah terbiasa akan semua hal itu. Paman sudah menyerah untuk menjodohkanku dengan salah satu anak kenalannya, aku hanya bisa bernafas lega setelah satu beban terlepas dari pundakku.

Setelah beberapa hari berlalu aku mendapat surel disana dinyatakan aku lolos seleksi interview dan mendapat ucapan selamat bergabung. Seolah ada bunga yang mekar dalam perutku, buliran air mataku jatuh dengan sendirinya. Perempuan yang selama ini menundukkan kepalanya lekat-lekat, menutup telinganya, menutupi wajahnya. Akhirnya Tuhan memberikannya jalan serta keputusan pada waktu yang menurut-Nya tepat dan terbaik.

Aku memberitahu ibuk dan ia ikut menangis dengan kabar ini. Padahal aku hanya diterima kerja bahkan keluarga ini bahagia dengan alasan yang cukup sederhana, 2 tahun lebih setelah kelulusan itu aku hanya bisa berdoa agar cepat dikeluarkan dari masa sulit.

Aku perempuan yang hampir menyerah, aku perempuan yang pernah berpikir untuk mati saja, aku perempuan yang selalu berkecil hati, dan aku perempuan yang terus disingkirkan ketepian tanpa mereka tau apa yang aku bisa dan aku mampu. Aku ingin membuktikan bahwa langkah perempuan juga pasti, bisa sukses, bisa mandiri, dan bisa kuat menghadapi segalanya dengan rasa percaya diri.

Ternyata benar "apapun yang telah ditakdirkan untukmu tidak akan pernah melewatimu sedikitpun, jika tidak ditakdirkan untukmu makan tidak akan pernah bertahan bersamamu dan akan segera melewatimu."

Inilah sedikit kisahku perempuan yang memiliki mimpi.

(selesai)          




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline