Lihat ke Halaman Asli

Sofiatul Rahmatiah

S1 PGSD - Universitas Pendidikan Indonesia

KKN Tematik UPI 2022 Melakukan Kunjungan UMKM di Desa Cihanjuang

Diperbarui: 10 Agustus 2022   00:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

. dokpri

Dengan pertimbangan bahwa kemiskinan masih menjadi problem di berbagai negara di dunia ini, maka “penghilangan kemiskinan dan kelaparan” pada 2030 menjadi salah satu urgensi yang perlu dicapai dalam pembangunan berkelanjutan. Dalam Outcome Document Transforming Our World: The 2030 Agenda For Sustainable Development,mengakhiri kemiskinan menjadi tujuan “utama” dari 17 tujuan yang disepakati dalam SDGs. Pada tahun 2030 mendatang, Indonesia harus memperoleh peningkatan dalam mencapai target SDGs. Hal tersebut menjadikan kegiatan KKN UPI 2022 mengusung tema SDGs sebagai wujud dukungan terhadap pencapaian 17 tujuan pembangunan berkelanjutan yang ada dalam SDGs.

. dokpri

Pada tanggal 20-22 Juli 2022, KKN Tematik UPI kelompok 158 melaksanakan salah satu program kerja yang telah direncanakan, yaitu pendataan UMKM di wilayah Dusun Cijaringao, Desa Cihanjuang.  Dari pendataan tersebut, kami dibantu pihak desa untuk mendatangi pelaku UMKM yang ada di wilayah tersebut. Diantara pelaku UMKM yang memproduksi barang secara langsung ditempat tinggalnya adalah pengrajin ATK, pembuat gorden, dan pembuat kerupuk. Saat mendatangi tempat produksi, kami tidak sekedar melihat prosesnya saja, namun juga mewawancarai pemilik UMKM tersebut.

"Usaha ATK sudah berjalan selama 30 tahun, dan saat ini sudah ada 20 karyawan. Untuk pemasaran biasanya disuplei ke toko-toko ATK yang ada di Bogor, Tangerang, Sukabumi, Cianjur, Tasikmalaya, dan Banjar" ujar Pak Ajuk. Beliau juga mengatakan bahwa usahanya kini telah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) sebagai bukti registrasi/pendaftaran pelaku usaha untuk melakukan kegiatan usaha dan sebagai identitas bagi pelaku usaha dalam pelaksanaan kegiatan usahanya. Saat mendirikan usaha, tentu saja ada beberapa kendala yang pernah dialaminya, seperti modal awal dan penurunan omset ketika pandemi Covid-19.
Kami juga melakukan wawancara ke pemilik usaha gorden. Namanya Pak Mulyadi, beliau telah menjalankan usahanya selama 6 tahun. Awalnya, beliau menjalankan usaha ini hanya berdua saja namun sekarang beliau telah memiliki karyawan sebanyak 24 orang. Selain gorden, Pak Mulyadi juga memproduksi sarung bantal, taplak, seprei, dan tikar lipat yang biasanya dipasarkan ke Medan dan Bekasi. Selain memasarkan produknya secara langsung, beliau juga telah menggunakan strategi berbisnis online, sehingga omsetnya saat ini bisa lebih meningkat.

. dokpri

Adanya usaha-usaha tersebut, bisa mengurangi pengangguran yang ada di wilayah Dusun Cijaringao, Desa Cihanjuang. Hal itu dikarenakan pemilik usaha menawarkan tetangganya yang belum mempunyai kerjaan, untuk membantu memproduksi barang. Dengan banyaknya UMKM yang bermunculan di pedesaan, bisa sangat membantu pemulihan ekonomi di wilayah tersebut.

Pendataan UMKM juga dilakukan dengan penginputan dan verifikasi data di laman e-officedesa. Dalam melakukan pendataan tersebut, kami dibantu oleh Pak Alzi selaku sekretaris Desa Cihanjuang. Hasil penginputan dan verifikasi, menunjukkan bahwa UMKM yang ada di wilayah Desa Cihanjuang ada sebanyak 366 UMKM. Dengan jumlah tersebut, kami berharap pemerintah Kabupaten Sumedang dapat meninjau UMKM yang ada di Desa Cihanjuang agar pemberdayaannya bisa mencapai taraf nasional bahkan internasional. Sehingga pemulihan ekonomi di desa tersebut dapat merata, sesuai tujuan pembangunan berkelanjutan SDGs.

. dokpri




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline