Mohon tunggu...
Sofiatul Rahmatiah
Sofiatul Rahmatiah Mohon Tunggu... Guru - S1 PGSD - Universitas Pendidikan Indonesia

saya merupakan pribadi yang senang mengikuti kegiatan sosialisasi. Saya juga ingin bisa mengabdi mewujudkan pendidikan merata dan berkualitas di wilayah pelosok Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Tematik UPI 2022 Melakukan Kunjungan UMKM di Desa Cihanjuang

9 Agustus 2022   23:43 Diperbarui: 10 Agustus 2022   00:54 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan pertimbangan bahwa kemiskinan masih menjadi problem di berbagai negara di dunia ini, maka “penghilangan kemiskinan dan kelaparan” pada 2030 menjadi salah satu urgensi yang perlu dicapai dalam pembangunan berkelanjutan. Dalam Outcome Document Transforming Our World: The 2030 Agenda For Sustainable Development,mengakhiri kemiskinan menjadi tujuan “utama” dari 17 tujuan yang disepakati dalam SDGs. Pada tahun 2030 mendatang, Indonesia harus memperoleh peningkatan dalam mencapai target SDGs. Hal tersebut menjadikan kegiatan KKN UPI 2022 mengusung tema SDGs sebagai wujud dukungan terhadap pencapaian 17 tujuan pembangunan berkelanjutan yang ada dalam SDGs.

. dokpri
. dokpri

Pada tanggal 20-22 Juli 2022, KKN Tematik UPI kelompok 158 melaksanakan salah satu program kerja yang telah direncanakan, yaitu pendataan UMKM di wilayah Dusun Cijaringao, Desa Cihanjuang.  Dari pendataan tersebut, kami dibantu pihak desa untuk mendatangi pelaku UMKM yang ada di wilayah tersebut. Diantara pelaku UMKM yang memproduksi barang secara langsung ditempat tinggalnya adalah pengrajin ATK, pembuat gorden, dan pembuat kerupuk. Saat mendatangi tempat produksi, kami tidak sekedar melihat prosesnya saja, namun juga mewawancarai pemilik UMKM tersebut.

"Usaha ATK sudah berjalan selama 30 tahun, dan saat ini sudah ada 20 karyawan. Untuk pemasaran biasanya disuplei ke toko-toko ATK yang ada di Bogor, Tangerang, Sukabumi, Cianjur, Tasikmalaya, dan Banjar" ujar Pak Ajuk. Beliau juga mengatakan bahwa usahanya kini telah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) sebagai bukti registrasi/pendaftaran pelaku usaha untuk melakukan kegiatan usaha dan sebagai identitas bagi pelaku usaha dalam pelaksanaan kegiatan usahanya. Saat mendirikan usaha, tentu saja ada beberapa kendala yang pernah dialaminya, seperti modal awal dan penurunan omset ketika pandemi Covid-19.
Kami juga melakukan wawancara ke pemilik usaha gorden. Namanya Pak Mulyadi, beliau telah menjalankan usahanya selama 6 tahun. Awalnya, beliau menjalankan usaha ini hanya berdua saja namun sekarang beliau telah memiliki karyawan sebanyak 24 orang. Selain gorden, Pak Mulyadi juga memproduksi sarung bantal, taplak, seprei, dan tikar lipat yang biasanya dipasarkan ke Medan dan Bekasi. Selain memasarkan produknya secara langsung, beliau juga telah menggunakan strategi berbisnis online, sehingga omsetnya saat ini bisa lebih meningkat.

. dokpri
. dokpri

Adanya usaha-usaha tersebut, bisa mengurangi pengangguran yang ada di wilayah Dusun Cijaringao, Desa Cihanjuang. Hal itu dikarenakan pemilik usaha menawarkan tetangganya yang belum mempunyai kerjaan, untuk membantu memproduksi barang. Dengan banyaknya UMKM yang bermunculan di pedesaan, bisa sangat membantu pemulihan ekonomi di wilayah tersebut.

Pendataan UMKM juga dilakukan dengan penginputan dan verifikasi data di laman e-officedesa. Dalam melakukan pendataan tersebut, kami dibantu oleh Pak Alzi selaku sekretaris Desa Cihanjuang. Hasil penginputan dan verifikasi, menunjukkan bahwa UMKM yang ada di wilayah Desa Cihanjuang ada sebanyak 366 UMKM. Dengan jumlah tersebut, kami berharap pemerintah Kabupaten Sumedang dapat meninjau UMKM yang ada di Desa Cihanjuang agar pemberdayaannya bisa mencapai taraf nasional bahkan internasional. Sehingga pemulihan ekonomi di desa tersebut dapat merata, sesuai tujuan pembangunan berkelanjutan SDGs.

. dokpri
. dokpri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun