Lihat ke Halaman Asli

Soetiyastoko

☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Puisi | Keputusan

Diperbarui: 19 Juni 2022   03:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kiriman seorang teman

Puisi  |  Keputusan

Soetiyastoko

Apa bahasa hati yang akan kau terjemahkan lagi ?
Sedangkan yang kemarin, belum juga kumengerti

Aku hanya tahu, rutin bersujud disepanjang yang ditentukan, itulah kesungguhan hati

Berserah diri

Aku tak berani berjanji, tetapi menjalaninya setiap waktu,
hingga kini sudah kulakukan

Jika itu, menurut-mu kurang, aku tak bisa mengganti waktu yang hilang

Langit sore, kau bilang muram,
ketika kukagumi sebagai indah.

Biru fajar, katamu pilu
Saat ku-menyebutnya nyalakan hariku

Jalan yang kita lewati sama, jika yang kau rasa adalah beda
Kita tak mungkin saling  paksakan sama-kan yang terasa.

Ini tentang hati, tak perlu kau terjemahkan lagi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline