Lihat ke Halaman Asli

Sobat Sosial

Anything I Do Just For My God

Sosialisasi PKH-BPNT Tengerang, Mensos Bikin Ibu-ibu Grogi

Diperbarui: 2 April 2019   20:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi pribadi

Tangerang, Banten (2 April 2019) - Menteri Sosial RI Agus Gumiwang Kartasasmita melakukan sosialisasi bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa.

Kehadirannya di Gedung Serba Guna Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug, Tangerang disambut hangat 1.200 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari Kecamatan Legok, Curug, dan Panongan. Pada sosialisasi yang dikemas dalam bentuk dialog interaktif ini, Mensos melontarkan pertanyaan seputar PKH dan BPNT kepada ibu-ibu.

"Pertanyaannya jangan sulit-sulit ya, Pak," kata ibu-ibu yang dipanggil ke depan untuk menjawab pertanyaan Mensos disambut tawa hadirin.

Menteri Agus kemudian bertanya seputar kewajiban  KPM yang memiliki komponen balita, memiliki komponen anak sekolah, serta besarnya bantuan yang diterima pada tahun 2019.  

Beberapa ibu tampak grogi saat diminta menjawab pertanyaan. Tangan kanannya yang memegang mikrofon tampak gemetar. Beberapa kali menjawab suara mereka terdengar lirih kendati jawabannya benar.

"Coba saya tes ya. Jangan grogi ya. Apa kepanjangan P2K2?," tanya Mensos.

Dokumentasi pribadi

Seorang ibu bernama Iin menjawab P2K2 adalah Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga. Kegiatan ini dilakukan sebulan sekali dibimbing oleh Pendamping PKH.

Dengan lugas, Iin menjelaskan bahwa dalam kegiatan ini ia belajar mengelola keuangan, menyisihkannya untuk bekal membuka usaha. Mensos kemudian menambahkan dalam P2K2 juga diajarkan tentang pola asuh terhadap anak, dan pentingnya memberikan makanan bergizi pada anak sebagai generasi penerus bangsa.  

Sesi tanya jawab yang diikuti dengan antusias ibu-ibu KPM ini berlangsung sekitar 30 menit. Mensos menyampaikan bahwa bantuan PKH dan BPNT harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk pemenuhan gizi anak, sekolah, dan disisihkan untuk modal membuka usaha.

"Anak-anak juga harus terus sekolah agar mereka cerdas dan pintar," tambahnya.

Sementara itu Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy mengatakan angka kemiskinan di Provinsi Banten terus mengalami penurunan. Pada tahun 2018 angka kemiskinan 5,20 persen salah satunya karena ontervensi berbagai bantuan sosial yang digulirkan pemerintah pusat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline