Munculnya layanan transportasi online level nasional yang sudah merambah ke luar negeri rupanya menjadi jalan pembuka bagi anak muda Banua untuk membuat layanan serupa. Tentunya dengan memperhatikan kebutuhan masyarakat Kalimantan Selatan yang juga disesuaikan dengan kearifan lokal yang ada. Misalnya, keberadaan driver atau pengemudi wanita untuk konsumen yang juga wanita, yang tak ada di aplikasi ojek online lainnya.
Didasari dari menjamurnya pengguna dan juga pengemudi ojek online di Indonesia, yang juga merambah Kalimantan Selatan, sejumlah anak muda Banua memberanikan diri untuk meluncurkan Intan Go. Layanan transportasi online ini memang bukan yang pertama dibuat di level lokal, namun kiprahnya diharapkan dapat terus eksis dan berkembang.
Harapan itu disampaikan Wakil Ketua Sementara DPRD Kalimantan Selatan, Muhammad Syaripuddin, usai tatap muka dengan perwakilan dari pengembang Intan Go di Gedung DPRD Provinsi pada Rabu, (11/09) lalu.
"Saya selaku Wakil Ketua DPRD sangat mendukung dan mengapresiasi kerja anak Banua," ungkapnya yang juga menerima penjelasan terkait keunggulan aplikasi tersebut dibandingkan yang lain. Keberadaan pengemudi khusus wanita menurutnya sangat cerdas dan membantu para konsumen wanita yang kerap merasa risih ketika harus berboncengan dengan pengemudi pria.
Pria yang akrab disapa Bang Dhin ini juga berjanji akan memberikan masukan kepada pengembang, agar ke depan, layanan transportasi yang diberikan juga memberikan kenyamanan bagi konsumen. Seperti kesesuaian harga yang juga bersaing dengan aplikasi serupa.
Anak muda Banua menurutnya harus terus didukung, apalagi bakat dan kreatifitasnya luar biasa. "Kesempatan itu yang harus kita berikan agar mereka dapat memulai dengan baik," lanjutnya.
Keberadaan Intan Go juga diharapkan dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat di Kalimantan Selatan, sehingga mampu mengurangi angka pengangguran yang masih tergolong tinggi.
Sementara itu, Koordinator Intan Go Banjarmasin, Yusuf Maharaja, mengungkapkan bahwa saat ini ada 20 driver atau pengemudi dan baru tersedia untuk jenis sepeda motor. Jumlah itu sudah termasuk sejumlah pengemudi wanita yang khusus melayani konsumen wanita juga.
"Dari survei kami menemukan banyak pelanggan ojek online wanita yang risih dengan pengemudi pria," jelasnya terkait peran pengemudi wanita dalam aplikasi yang dikembangkan.
Ia juga menambahkan adanya promo khusus bagi konsumen yang akan pergi ke majelis, melalui layanan antar gratis. Cara ini diharapkan dapat menarik minat konsumen untuk menggunakan layanan mereka, sehingga tidak perlu ribet dengan parkir atau kemacetan yang kerap menjadi masalah ketika pergi ke majelis. (Ev)