Lihat ke Halaman Asli

S Arif Billah

Seorang pemuda desa suka menggambar dan membaca

Zona Merah Putih

Diperbarui: 7 Juni 2020   06:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desain Pribadi

Tentu kesimpulannya adalah meski kita berada baik di zona merah, kuning, maupun hijau. Kita masih sama-sama di zona merah putih, yakni negeri kita Indonesia.

Kalau mau dijabarkan lebih aktual lagi tentu bisa saja. Tapi ini tulisan ringan saja. Tak perlu serius. Tak harus sesuai kaidah. Semua sudah mendapat insight-nya.

Momen saat ini adalah senasib sepenanggungan di seluruh dunia. Berarti manusia satu planet sedang mengalaminya. Tapi menariknya adalah meski kita sedang di rumah saja, kita bisa berkeliling dunia.

Semua serba global. Gara-gara platform. Kita ibarat bertetangga secara lintas negara. Kita bekerja menggarap proyek dengan rekan dari mana saja. Kita bercengkerama sudah tanpa batas wilayah. Kita bersedekah bisa ke mana pun. Semua budaya dan nilai terasa sangat dekat.

Tapi jangan sampai melupakan siapa kita. Tetangga kita. Saudara kita. Dimana kita berpijak. Leluhur kita. Nilai-nilai luhur kita.

Jangan sampai hati kita keluar dari zona merah putih.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline