Kesahajaan jiwa itu teratai, wajah selalu ceria
Tak keluh dalam derita meski direpotkan jelata
Aura cahayanya selalu hadirkan kerinduan sukma
Beningnya hati menelaah tiada nilai yang dicedera
Dia tak mau melihat dengan mata masih berkabut
Inginya tegas menatap tiap relung ruhani dirunut
Menjamin tiada dusta sembunyi fakta yang dianut
Entah kau saat menilai apa kelilipan, hasilnya kusut
Mutiara walau tak sama permata tetap beraura
Andai ikhlas memberi tiada galau di ambang rasa
Karena merasa diharga seperti para mitra semua