Lihat ke Halaman Asli

Slamet Bowo Sbs

Sarana Berbagi

KNPI Terpecah, Cipayung Plus Solusinya

Diperbarui: 4 Februari 2019   12:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Empat Versi kepengurusan DPP KNPI (Foto : @dppknpi1)

Induk organisasi terbesar di Indonesia yakni Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) sedang berada pada titik terburuk sepanjang sejarah berdirinya. Bagaimana tidak organisasi kepemudaan yang mendapat suport langsung pemerintah tersebut memiliki sekaligus empat versi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) artinya ada empat orang ketua umum dalam satu periode bersamaan. Masa kelam ini sebelumnya tidak pernah terjadi sejak organsiasi yang identik dengan warna biru kuning tersebut didirikan sejak 23 Juli 1973.

Uniknya, empat versi kepengurusan tersebut rupanya hasil "membelah diri" ala KNPI dari sebelumnya dua kepengurusan DPP. Yakni DPP KNPI versi Fahd Arafiq  dan versi M. Rifai Darus.  Dua kepengurusan ini yang akhirnya menjadi empat di mana masing-masing menghasilkan dua kepengurusan baru. Apa sebenarnya yang terjadi dengan organisasi underbow pemerintah tersebut?

Hilangnya idealisme pemuda dan semangat untuk saling bahu membahu, saling membesarkan nampaknya menjadi biang keladi perpecahan di internal DPP KNPI. Masing-masing kepengurusan lebih mementingkan kepentingan individu daripada bergandengan tangan untuk saling membesarkan. Padahal, pada 28 Oktober 1928, elemen-elemen pemuda seluruh Indonesia pernah mencontohkan persatuan pemuda menjadi tonggak perekat seluruh anak bangsa.

Ketua DPR, Bambang Soesatyo awal 2018 lalu, bahkan menyebut perpecahan di tubuh KNPI hanya akan merugikan pemuda itu sendiri. Karna mestinya KNPI menjadi pemersatu generasi muda yang berasal dari berbagai elemen organisasi kepemudaan berbeda seperti HMI, PMII, GMKI, GMNI, PMKRI dan yang lainnya.

Mengantisipasi perpecahan KNPI, Wakil Presiden Jusuf Kalla, jauh-jauh hari sejatinya sudah mengingatkan. Organisasi tersebut tidak boleh dibawa ke ranah politik praktis. Karena perpecahan akan sulit dihindarkan jika setiap pemuda yang tergabung dalam KNPI sudah mendekati politik praktis. Bahkan JK menyebut, seharusnya KNPI menjadi solusi atas masalah perpecahan anak bangsa yang terjadi sekarang. 

Perpecahan kini sudah tak terhindarkan, masing-masing kubu Ketua Umum DPP KNPI sudah merasa dirinyalah yang paling berhak atas organisasi kepemudaan tersebut. Langkah riil dan cepat diperlukan agar organisasi sebesar KNPI dapat segera kembali menyatu, untuk kepentingan majunya kepemudaan di negeri ini.

Mantan Ketua Umum PB HMI 2015-2017 yang menjadi satu dari organisasi pendiri KNPI, Mulyadi P Tamsir, melalui akun facebooknya Moel Yadi,  menyebut Kelompok Cipayung adalah solusi yang dapat menyelesaikan persoalan KNPI hari ini. Kelompok Cipayung sendiri terdiri dari HMI, PMII, GMNI, PMKRI dan GMKI.

"KNPI lahir atas prakarsa Kelompok Cipayung (HMI, GMNI, PMII, PMKRI, GMKI) sebagai wadah kaderisasi pemimpin bangsa untuk meraih Indonesia yang dicita-citakan. Bukan tempat berebut jabatan apalagi sampai saling menjatuhkan," tulisnya 19 Desember 2018 lalu.

Ia pun berharap, kelompok Cipayung dapat kembali duduk satu meja untuk menyelesaikan persoalan tersebut. "Jangan karena jabatan di KNPI sampai merusak organisasi," tukasnya.

Kenapa Kelompok Cipayung?

Kelompok Cipayung diyakini menjadi organisasi kepemudaan (OKP) sentral yang dapat menyudahi perpecahan KNPI. Pasalnya, kelompok ini pula yang sejak awal menjadi deklarator berdirinya KNPI. Eratnya komunikasi OKP-OKP tersebut, akan menjadi titik kembalinya KNPI sebagai organisasi yang solid.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline