Lihat ke Halaman Asli

suryansyah

siwo pusat

Menapak Surga Alami Geopark Ciletuh

Diperbarui: 8 Juni 2021   09:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Embun pagi di Geopark Ciletuh mengajarkan kita untuk bisa berpikir jernih dalam segala kondisi. (foto dok pribadi)

Perjalanan sejauh 177 km itu telah mengubur emosi. Kepenatan aktivitas sehari-hari pun tak lagi bersembunyi. Hamparan sawah yang terbentang indah telah menyejukan hati. Embun pagi di Geopark Ciletuh mengajarkan kita untuk bisa berpikir jernih dalam segala kondisi.

Keindahan panorama di pesisir barat Kabupaten Sukabumi itu, seakan berat meninggalkan telapak kaki bagi yang berpijak. Tapi, beruntung tim touring Syari'ah sektor Nilam Kompleks Permata Depok, bisa menapaki tempat yang disebut 'surga alami' itu.

"Kami seperti bermimpi berada di sini. Keindahan alamnya sungguh memberi ruang di hati. Kalau tak ingat anak-anak dan istri di rumah, berat rasanya meninggalkan tempat seelok ini," tutur Argan, rider Touring Syariah Nilam Permata Depok.

Argan tidak bermimpi atau mengada-ada. Tidak juga berpromosi. Riders lainnya Atoel Syahbandar pun mengaku tercengang dengan keindahan dan karakteristik di kawasan Ciletuh yang sudah menjadi Geopark.

"Berbagai panorama ada di sini. Mulai dari indahnya pantai pasir putih, air terjun Sodong hingga pesona lainnya," ujar Atoel.

Ya, tim touring Syari'ah Sektor Nilam Komplek Permata Depok, bertolak ke Geopark Ciletuh, pekan lalu. Ada di antara riders yang mengaku susah tidur atau sengaja berjaga agar tidak ketinggalan. Rombongan total 23 orang yang dipimpin Dany Pujiantoro bergerak pukul 03.30 WIB dari Kota Depok.

Knalpot berbagai merek sepeda motor mereka memecahkan keheningan malam. Rombongan yang dibagi lima tim dipandu para sweeper satu-satu menarik gas perlahan-lahan. Sebelumnya, para riders berdoa untuk keselamatan yang dipimpin oleh Haji Ngatijo.

Para riders dengan segala perlengkapan memacu motornya. Jalur mana pun yang ditempuh, tidak ada cara mudah untuk datang ke sana. Dengan melewati lintas selatan Jawa Barat, para riders butuh waktu 8,5 jam untuk tiba di 'Surga Tersembunyi' Geopark Ciletuh.

Kami berangkat santai, tidak full gas. Kami 4 kali berhenti. Di Bogor kami shalat Subuh berjamaah. Kemudian sarapan dan ngupi-ngupi di Cikadang sebelum kembali singgah di Pelabuhan Ratu untuk isi bensin dan terakhir makan siang di Desa Ciwaru. Alhamdullillah sekitar pukul 12.00 kami tiba di Geopark Ciletuh.

Ini bukan yang pertama warga Nilam Permata Depok melakoni touring. Sebelumnya kami menjelajahi Gunung Bunder, Cipamingkis, Sawarna, dan Cidahu.

"Touring kali ini berbeda, medannya bervariatif dengan tanjakan dan turunan yang ekstrem. Terutama ketika kami memasuki daerah Cikadang," kata Budi Riyanto yang memilih cuti dari pekerjaannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline