Lihat ke Halaman Asli

siti fatima

Mahasasiswi

Jeritan Hati yang Tersamar

Diperbarui: 7 April 2024   13:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di tengah malam sunyi yang melingkari,
Jeritan hati bergema dalam diam,
Tersamar di balik senyum yang palsu,
Meminta pada bulan untuk menggema.

Dalam kerinduan yang terpendam,
Lara hati menari-nari dalam gelap,
Terhempas oleh gelombang rasa yang tak terucap,
Menari dalam angan-angan yang rapuh.

Jeritan itu seperti angin yang berbisik,
Mengalir di antara rahasia yang terkunci,
Mencari celah untuk terlepas,
Namun tetap terperangkap dalam penjara kehampaan.

Biarlah puisi ini menjadi pelipur lara,
Untuk jeritan hati yang tersamar dalam senyum,
Semoga ia menemukan jalan ke pembebasan,
Dari belenggu rasa yang mengikatnya dalam hening.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline