Lihat ke Halaman Asli

S. Kholipah

Sedang belajar menulis

Menyusuri Jejak Karya Seorang Penulis dan Kritikus Film Indonesia, Leila S. Chudori

Diperbarui: 3 Desember 2023   13:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Indonesia, sebagai negara dengan kekayaan budaya yang melimpah, telah melahirkan banyak tokoh seni dan sastra yang mampu mengangkat karya-karya mereka ke tingkat internasional. Salah satu di antaranya adalah Leila S. Chudori, seorang penulis dan kritikus film berbakat yang menghasilkan banyak karya terkenal berupa cerita pendek, novel, dan skenario drama televisi. Beberapa buku karya Leila S. Chudori antara lain:

Perjalanan Awal dan Karya Pertama: "Kelopak-kelopak yang Berguguran" (1984)

Leila S. Chudori lahir pada 12 Desember 1962, dan bakatnya dalam menulis sudah tampak sejak usia muda. Dalam buku "Kelopak-kelopak yang Berguguran" mengisahkan perjalanan seorang gadis yang bernama Nony saat ia pindah ke rumah keluarga Maryono, teman dekat ayahnya semasa muda. Meskipun keluarga Maryono hidup dalam kemakmuran, Nony merasa bahwa kehadirannya tidak diinginkan di dalam rumah tersebut. Melalui kisah ini, pembaca diajak untuk merenung tentang nilai-nilai kekeluargaan, persahabatan, dan perubahan yang mungkin terjadi dalam suatu hubungan di bawah pengaruh peristiwa tak terduga.

"Malam Terakhir: Kumpulan Cerpen" (1989)

Pada tahun 1989, Leila S. Chudori merilis kumpulan cerpen berjudul "Malam Terakhir." Karya ini memaparkan berbagai tema dan gaya bercerita, menonjolkan kekuatan naratif dan kepekaan pengamatan penulis terhadap nuansa kehidupan. Beberapa tema yang diangkat dalam buku ini antara lain kejujuran, keyakinan, tekad, prinsip, pengorbanan, kritik sosial, dan pencarian identitas. Setiap cerpen dalam buku ini menghadirkan sudut pandang yang unik, memberikan gambaran yang mendalam tentang keberagaman aspek kehidupan dan masyarakat. Melalui narasi-narasi ini, Leila S. Chudori berhasil menyajikan refleksi mendalam terhadap dinamika hubungan manusia dan kompleksitas nilai-nilai yang membentuk jalinan dalam kehidupan.

"Menagerie 2" (1993)

Tak hanya sebagai penulis, Leila S. Chudori juga terlibat dalam dunia editorial. Pada tahun 1993, ia menjadi editor untuk "Menagerie 2," buku ini mempersembahkan kumpulan karya sastra yang mencakup beragam genre, termasuk cerita pendek, puisi, fotografi, dan esai, yang dihasilkan oleh sejumlah penulis Indonesia. Sebagai kelanjutan dari buku sebelumnya, "Menagerie," antologi ini menjadi platform penting bagi para penulis Indonesia untuk mengekspresikan kreativitas mereka melalui berbagai bentuk seni sastra.

"Bahasa! Kumpulan Tulisan di Majalah Tempo" (2008)

Selain karya fiksi, Leila S. Chudori juga memiliki ketertarikan dalam tulisan jurnalistik. Pada tahun 2008, ia menerbitkan "Bahasa! Kumpulan Tulisan di Majalah Tempo," sebuah kumpulan tulisan yang mencerminkan kepiawaian dan wawasannya dalam menyikapi berbagai isu sosial dan politik melalui kacamata jurnalistiknya.

"9 dari Nadira" (2009)

Novel ini mengisahkan kisah Nadira, anak bungsu dari keluarga Suwandi, yang dihadapkan pada kematian ibunya, Kemala Yunus. Cerita ini merangkum berbagai konflik keluarga yang timbul pasca-kepergian sang ibu. Selain itu, novel ini juga menyajikan berbagai peristiwa sejarah Indonesia, termasuk peristiwa Malari dan serangan teroris di World Trade Center. Dengan plot yang kompleks dan penggambaran yang mendalam, "9 dari Nadira" menjadi salah satu karya terkenal Leila S. Chudori yang telah meraih penghargaan, seperti Kusala Sastra Khatulistiwa dan Penghargaan Sastra Badan Bahasa

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline