Lihat ke Halaman Asli

SISKA ARTATI

TERVERIFIKASI

Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Akankah Aku Menerima Kawan Baru Bernama Kacamata?

Diperbarui: 20 Januari 2021   12:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi gambar: alodokter.com

Assalamualaikum, Diary.
Semangat pagi! Kabarmu baik saja, kan?
Demikian juga diriku hari ini.

Diary, pagi ini aku kontrol ke dokter mata. Lebih dari sepekan aku tak mengenakan alat bantu penglihatan seperti biasanya, karena ada infeksi di mata kiriku. Padahal aku sedang semangat sekali mengikuti blog competition marathon awal tahun pekan lalu.

Qadarullah, aku tak melanjutkan penulisan dengan tema yang ditentukan. Mataku takkuasa menahan perih dan pegal akibat mata memerah, terlalu lama asyik menulis di depan layar tablet. Aku abai pada alarm tubuhku yang seharusnya mengistirahatkan sejenak netra ini saat beraktivitas.

Aku bukan menyerah, namun harus adil pada kesehatan penglihatanku, bukan?

Rindu juga membaca unggahan kompasianers di laman akun mereka masing-masing, Diary. Aku hanya bisa baca sekilas sebisa dan semampu penglihatanku membaca kalimat demi kalimat. Barang lima hingga sepuluh menit saja. Itu membuatku ceria, terhibur dengan kisah dan ulasan mereka.

Begitu juga dengan pesan-pesan yang hadir menyapa di Whatsapp, Diary. Belum seluruhnya aku menelisik dan membaca komentar ataupun doa dari mereka. Berharap semua baik dan sehat saja.

Lalu, bagaimana kabarmu, Diary?
Adakah kauingin berbagi rasa denganku?

Saat ini aku masih mengantri di bagian akhir pemeriksaan. Dokter bilang dan menyarankan, agar aku kontrol kesehatan mata bulan depan. Sementara takpakai softlens lagi agar takterjadi iritasi. Kacamata adalah alternatif terbaik. Ah, apakah aku masih sanggup mengenakannya? Sedang sejak dulu aku takmau mengenakannya lagi. Berat dan capek di hidung dan telingaku, Ry. Hehehe.


Salahku juga sih, kebiasaanku membaca masa kanak dan kurang suka sayur, membuat mataku makin minus tinggi.

Diary, aku tetap bersyukur kepada Allah. Meski pandanganku takjelas sepuluh hari terakhir ini, Allah izinkan aku berbagi cerita denganmu, ya. Atas perkenan-Nya, aku masih bisa tilawah, membaca terjemahan Alquran dan sedikit berbalas sapa dengan kawan-kawan yang ternyata merindu tulisanku jua.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline