Lihat ke Halaman Asli

Sirajul Huda

Guru les rumahan

Puisi: Biarkan Saja Rumah Kita Begini

Diperbarui: 7 Juni 2023   20:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi rumah tua milik ibu. Sumber: Pexels.com/Andrew LaBonne

Biarkan saja rumah kita begini:
dinding-dinding kayu yang bolong, langit-langit yang rapuh seperti mau runtuh, meja makan yang reot, kaki kursi yang hanya tinggal tiga hingga yang satunya lagi harus diberi penyangga dan tungku yang menua penuh jelaga

Biarkan anak-anak kita membacanya, dan menafsirkannya

Aku tak ingin mereka hanya mengeram seperti ayam betina di rumah ini

Maka, satu persatu anak-anak Umak dan Ayah mulai meninggalkan rumah yang ramah. Berpetualang menjelajahi jalan-jalan yang lebar, gedung-gedung yang mencakar. Kepandaian-kepandaian dapat ditukar dengan sejumlah uang untuk bisa bertahan

"Mana mereka, anak-anak kita, adakah yang pulang saat lebaran kurban menjelang?"

"Bukankah engkau yang menitahkan mereka berpetualang, tiba tiba memerintahkan pulang"

Umak tertawa, mungkin ia bangga, atau kemungkinan yang lain, ia sedang melipat air matanya. Kukira Ayah juga tak bisa lagi membedakan antara keduanya

Air Tawar, Padang, 6 Juni 2023




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline