Lihat ke Halaman Asli

Siman

Tidak Ada Kata Terlambat untuk Belajar, Setiap Langkah adalah Ibadah

5 Tingkatan Literasi

Diperbarui: 5 Juli 2022   21:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto:Pengukuhan Bupati Sleman sebagai Bunda Literasi oleh Kepala Perpusnas (Sumber infopublik.id)

 Literasi tidak sekadar gemar membaca. Literasi tidak hanya sekadar mengeja huruf menjadi kata, kata menjadi kalimat, kalimat menjadi paragraf. Hal itu disampaikan Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI, Muhammad Syarif Bando M.M saat mengukuhkan Bupati Sleman, Dra.Hj. Kustini Sri Purnomo sebagai Bunda Literasi  masa bakti 2021 - 2025 di pendopo Parasamya kabupaten setempat, Senin (4/7/2022).

Pada kesempatan tersebut Kepala Perpusnas RI menyebutkan setidaknya ada lima tingkatan literasi. Lima tingkatan tersebut adalah mengenal baca tulis hitung dan karakter, kemampuan mengakses kepada ilmu pengetahuan terbaru, kemampuan memahami yang tersirat dari yang tersurat, melahirkan inovasi dan kreativitas, dan kemampuan memproduksi barang dan jasa.

Menurut Beliau literasi itu sampai tingkatan memproduksi barang dan jasa. "Jika tidak maka Indonesia akan semakin tertinggal oleh negara-negara lain yang setiap hari mengajukan hak paten untuk produk-produk yang terbaru," ungkap kepala Syarif.

Sedangkan Kustini Sri Purnomo setelah dikukuhkan sebgai Bunda Literasi mengatakan literasi merupakan faktor esensial untuk membangun masyarakat yang berpengetahuan, inovatif, kreatif dan berkarakter.

Menurut Bupati Sleman hal tersebut sesuai dengan pesan transformasi berbasis digital yang digaungkan oleh Perpusnas melalui literasi digital. 'Saat ini  Pemkab Sleman sedang berprogres dalam transformasi digital untuk meningkatkan literasi masyarakat," kata Bunda.

Kegiatan dilanjutkan dengan acara talk show dengan tema  "Batik, Literasi, dan Kesejahteraan". Hadir sebagai yang narasumber Kustini Sri Purnomo, (Bupati Sleman), Haris Sugiharta (Ketua DPRD Kabupaten Sleman), Popy Rufaidah, (Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI, Washington D.C. Amerika Serikat), Muhsin Kalida (Pegiat Literasi) dan Muhamad Sulhan (Dosen Fisipol UGM).




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline