Lihat ke Halaman Asli

Silvia Sabrina

Saya adalah siswi dari SMA Citra Berkat

F.O.M.O, Sindrom Baru pada Remaja

Diperbarui: 20 Januari 2023   12:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Generasi muda pada zaman sekarang lebih takut untuk melewatkan tren dibanding takut melanggar moral manusia. Sehingga muncullah sindrom baru bagi remaja yaitu F.O.M.O atau Fear Of Missing Out. Fenomena ini berarti seseorang yang takut tertinggal tren dan takut jika tidak eksis seperti orang lain di media sosial.

Pada masa-masa pertumbuhan, remaja akan timbul banyak keinginan psikologis, sehingga jika tidak terpenuhi akan menimbulkan perilaku-perilaku yang agresif. Maka sindrom F.O.M.O merupakan hal yang harus diperhatikan jika terjadi pada seorang remaja dikarenakan kesehatan mental pada remaja akan terganggu sehingga bisa mempengaruhi kinerjanya baik di sekolah, maupun di rumah

Dibully juga dapat menjadi pengaruh bagi remaja menjadi F.O.M.O karena perasaan trauma yang telah mereka terima saat dibully. Sehingga mereka berpikir bahwa menjadi seseorang yang gaul akan membuat mereka memiliki banyak teman. Berikut adalah tanda-tanda seorang remaja terkena F.O.M.O.

  1. Menginginkan validasi dari orang lain sehingga remaja akan berusaha keras untuk membuktikan bahwa dirinya merupakan orang yang gaul.

  2. Menghabiskan uang dan  boros demi bergaya karena gengsi.

  3. Selalu mengecek berita dan 'surfing' internet agar bisa up-to-date.

  4. Selalu ingin tahu gosip terkini. 

  5. Menganggap bahwa media sosial lebih penting dari kehidupan pribadi.

Likes dan comment di media sosial menjadi patokan kebahagiaan di media sosial karena dapat meningkatkan 'dopamine' atau zat kimia yang bisa menimbulkan perasaan senang sehingga remaja akan muncul kebiasaan untuk mencari sensasi atau perhatian demi untuk mendapatkan likes. Remaja yang sedang mengalami F.O.M.O akan sulit untuk mengubah kebiasaan mereka, namun ada cara yang bisa dilakukan untuk merubah kebiasaan tersebut yaitu 

Sadar bahwa media sosial bukanlah segalanya

Tidak memposting kehidupan di media sosial bukan berarti akan dianggap tidak gaul atau akan dikucilkan teman. Media sosial cenderung akan membawa dampak buruk bagi diri sendiri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline