Lihat ke Halaman Asli

Yai Baelah

(Advokat Sibawaihi)

Kuasa Jiwa Atas Raga

Diperbarui: 22 April 2019   14:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokterghaib.com

Kita adalah jiwa
Jiwa kita ada di hati,  nampak di mata
Saat jiwa menguasai raga, maka mata dan hati  akan menjadi tajam tak seperti biasa.

Bukan hanya tajam untuk membelah atau membela, tapi juga buat memilih dan memilah, membeda mana benar mana salah.

Sebaliknya, ketika jiwa tersingkir dari tempatnya, maka yang terjadi adalah kematian sementara, ketiadaan kuasa, antara ada dan tiada.


Kematian hati,  kelumpuhan pendengaran, dan tertutup penglihatan.


Akhirnya engkau hanya bisa meraba-raba,  melangkah tak tentu arah, bagai  berjalan dalam gelap tanpa cahaya.

Jangan pula... kemudian raga dikuasa oleh angkara, nafsu ammarah.

Yang menyuruh  pada kejahatan yang membawa murka,   sekedar memenuhi kehendak hawa nafsu belaka.

Maka..., perhatikanlah... mata!

Pabila mata seolah 'mengancam' tak jelas siapa... 

Seperti itulah tampak adanya  
Terlihat raga cuma meronta tak berdaya, kerasukan "jiwa lain" yang menguasa.
Terdengar suara yang bukan kita...

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline