Lihat ke Halaman Asli

Yai Baelah

(Advokat Sibawaihi)

Puisi | Penulis Juga Manusia

Diperbarui: 14 Februari 2019   11:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image by Yai

Di alam nyata.
Sejatinya, Penulis itu penyendiri, dia butuh inspirasi.
Sejatinya pula, Penulis itu idealis, dia tak suka memuji apalagi meminta. 

Tapi di sini, di Kompasiana, berkumpul para penulis, menyumbangkan pikir.
Disini, habitatnya penulis, ruang pemenuhan rasa yang menjadikan hidup terasa lebih hidup,
Disini, lahannya para pengais hurup  perajut kata.  Gerombolan jiwa penembus batas. Komunitas para petualang cinta.

Di sini, teman menjadi inspirasi. Para Kompasianer saling memberi.

Dan di sini, meski raga bersembunyi, namun jiwa pergi melayang. Terbang!.
Berkelana dalam ruang  terang yang luas dan terbentang.
Menghamburkan kata. Menebarkan rasa.., menjalin kasih sayang.

Dan tapi, Penulis juga manusia. Sejatinya manusia. Bukan manusia sejati.   Maka, tak perlu geli, bahwa  meski Penulis itu seorang kritisi, (tapi) dia sendiri ternyata sungguh susah dikritik. Hhahh!

Dan tapi tanpa tapi, wahai para Penulis!
Janganlah malu bertelanjang. Karena di sini  tak 'kan ada yang bisa memandang.
Lupakanlah jasad diri dengan segala rupa. Karena di sini  kita adalah jiwa. Tanpa raga, tanpa wajah. 

Karena dan karenanya di sini, di alam maya,  dada mestilah terbuka dan dibuka. Menerima untuk dipuja, juga dicela.

Orang bisa berkata apa saja. Puji atau caci. Suka atau Benci. Tak apa-apa. Yang penting tetaplah berkarya.

Merdeka!

*Yai Baelah  

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline