Gaya hidup modern telah menciptakan fenomena di mana generasi muda (terutama Gen Z) menjadi sasaran empuk "budaya gula", yaitu kecenderungan konsumsi makanan dan minuman tinggi gula. Tren ini berpotensi menimbulkan masalah kesehatan serius, salah satunya adalah peningkatan risiko diabetes tipe 2. Esai ini akan membahas hubungan antara konsumsi gula berlebih pada anak muda dan peningkatan risiko diabetes serta langkah-langkah pencegahan yang dapat diterapkan.
Generasi muda saat ini sering mengonsumsi makanan dan minuman manis secara berlebihan, melebihi batas yang direkomendasikan WHO (maksimal 10% kalori harian). Konsumsi gula berlebih dapat memicu resistensi insulin dan sindrom metabolik yang mengarah ke diabetes tipe 2 di usia muda. Di Indonesia, tren ini diperkuat oleh akses mudah ke produk berpemanis dan kuatnya iklan digital yang memengaruhi Gen Z.
Studi observasional di Surabaya juga menunjukkan bahwa remaja memiliki ambang rasa manis yang rendah, sehingga konsumsi gula mereka cenderung tinggi yang berimplikasi pada peningkatan kadar glukosa darah puasa (GDP).
Fakta menarik muncul dari studi berbasis data historis di Inggris: anak-anak yang terekspos konsumsi gula rendah selama seribu hari pertama kehidupannya (mulai dari dalam kandungan hingga usia dua tahun) memiliki risiko diabetes tipe 2 hingga 35% lebih rendah dan risiko hipertensi hingga 20% lebih rendah di kemudian hari. Temuan ini menegaskan bahwa masa awal kehidupan adalah periode kritis dalam mencegah penyakit metabolik.
Pencegahan diabetes pada generasi muda memerlukan pendekatan terpadu, di antaranya mengurangi konsumsi gula melalui edukasi dan regulasi (misalnya pajak minuman manis, pembatasan iklan produk berpemanis), mendorong gaya hidup sehat: pola makan bergizi, olahraga, dan cek kesehatan rutin, mengoptimalkan periode awal kehidupan: membatasi asupan gula sejak lahir memiliki efek perlindungan jangka panjang, pendidikan gizi di sekolah dan kampus (contohnya program edukasi diabetes di FMIPA UGM) membantu meningkatkan kesadaran mahasiswa sebagai kelompok rentan.
Generasi muda saat ini hidup dalam lingkungan yang mempermudah konsumsi gula tinggi (dari tren viral hingga iklan masif) yang meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan kondisi metabolik lainnya. Namun, bukti menunjukkan bahwa intervensi sejak masa awal kehidupan dan perubahan gaya hidup bisa sangat efektif. Pengetahuan, regulasi, dan dukungan komunitas adalah kunci untuk menghentikan laju peningkatan diabetes di kalangan anak muda. Kita harus bertindak sekarang untuk mencegah generasi manis ini berkembang menjadi generasi diabetes.
KATA KUNCI: Diabetes, Generasi muda, Gula
DAFTAR PUSTAKA
Dari internet:
Detik.2024.Tren Diabetes Usia Muda dan Pengendalian Konsumsi Gula.
https://news.detik.com/kolom/d-7516739/tren-diabetes-usia-muda-dan-pengendalian-konsumsi-gula [online] Diakses pada 30 Agustus.