Lihat ke Halaman Asli

Sentuhan Meredakan Emosi Anak? Benar Efektif?

Diperbarui: 16 September 2022   14:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Umumnya, banyak hubungan antara anak dengan orang tua yang renggang sehabis bertengkar kenapa? Mengapa sekarang banyak anak yang sulit diatur?

Alif Muarifah (2003) Emosi merupakan ekspresi dari perasaan yang ditampakkan dari berbagai bentuk perilaku antara lain : bahagia, sedih, marah, bingung, takut, dan lain-lain. Emosi bersifat genetis dimana juga dipengaruhi oleh lingkungan serta budaya dimana mereka berada. Bagi orang tua, guru, dan pengasuh anak mereka seharusnya memiliki kepandaian dalam memahami emosi. Karena dari situlah anak belajar memahami diri kenapa mereka sulit diatur dan menjadi anak yang suka menuntut. 

Faktor penentu perkembangan emosi anak salah satunya ialah adanya keluarga. Bagaimana mereka berkomunikasi dalam kesehariannya, salah satunya ialah komunikasi antara anak dan orang tua ketika berdebat mengenai suatu hal. Apakah orang tua akan memarahi, membentak, bahkan melakukan kekerasan visik maupun verbal. Perilaku orang tua tersebut dapat memengaruhi psikologis anak. Interaksi dengan lingkungan dan orang lain pun juga salah satu faktor yang memengaruhinya. 

Membentak anak dapat memengaruhi terhadap rasa percaya dirinya. Hal ini akan menimbulkan pertanyaan anak "Mengapa ia selalu disalahkan? Apa orang tua ku tidak mencintaiku? Kenapa orang tua ku tidak mendengarkan ku?" Ia akan merasa tidak dihargai, dan hal ini bisa memengaruhi psikologis anak sampai dewasa. Hal itu bisa memicu stress berkepanjangan. 

Banyak orang tua berfikir memarahi anak dapat menyelesaikan masalah yang ada dan dapat mencegah mengulanginya lagi.  Namun anak yang sering dimarahin dapat memperburuk masalah yang timbul dan mempengaruhi emosional anak yang berkepanjangan. Anak menjadi kebal dengan marahan orang tua, bahkan menyimpang dari perilaku yang tidak benar. Ia suka membantah, tumbuh menjadi pemberontak, pemarah, dan keras kepala. Mengapa hal itu terjadi ? Hal ini dikarenakan :

1. Ia merasa tidak dihargai, sehingga saat orang tua memarahainya ia mengindahkan kata-kata orang tuanya.

2. Ia juga bisa tumbuh menjadi pribadi yang pemarah, karena ia melihat orang tuanya bagaimana menyelesaikan masalahnya dengan marah. Hal ini akan menjadikan anak meniru perilaku orang tuanya. 

3. Ia juga bisa menjadi orang yang cuek, sebagai bentuk perlawanan dengan orang tuanya. Ia diam seolah-olah mendengarkan perkataan orang tua namun ia hanya menganggapnya angin lalu. Hal ini membuat kepercayaan anak dengan orang tua hilang yang dapat memengaruhi hubungan antara keduanya.

Lalu bagaimana cara menasehati anak yang benar? Bagaimana cara meredakan emosi anak?

1. Menjadi orang tua yang sabar dan harus tenang.

2. Rubah sudut pandang menjadi sudut pandang si anak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline