Lihat ke Halaman Asli

Mycapturer

Pers Mycapturer

Kemenag Perkuat Moderasi Beragama Berbasis Pendidikan Seni Budaya

Diperbarui: 20 Desember 2022   15:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kemenag Perkuat Moderasi Beragama Berbasis Pendekatan Seni Budaya

Jakarta, Bimas Islam -- Subdit Seni, Budaya, dan Siaran Keagamaan Islam Direktorat Penerangan Agama Islam Ditjen Bimas Islam menghelat Curah Gagas di Jakarta, Rabu (14/12/22). Kegiatan dibuka secara resmi oleh Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag, Ahmad Zayadi.

Zayadi mengatakan, merawat tradisi, seni, dan budaya merupakan keniscayaan. Ia meyakini, seni dan budaya merupakan strategi efektif dalam memperkuat Moderasi Beragama.

"Moderasi Beragama akan semakin kuat dengan pendekatan seni dan budaya. Seni dan budaya berjalan beriringan dengan praktik Moderasi Beragama," ungkap Zayadi.

Pendekatan seni dan budaya, sambung Zayadi, memiliki hubungan fungsional dengan penyebaran agama. Katanya, strategi inilah yang diterapkan Wali Songo saat mendakwahkan Islam di Nusantara.

Hadir, Kasubdit Seni, Budaya, dan Siaran Keagamaan Islam, Ahmad Mu'thi Shofieq, dan Analis Kebijakan pada Subdit Seni, Budaya, dan Siaran Kegaamaan Islam, Nikmah dan Nur Kumala Dewi. Giat dilaksanakan dalam bentuk diskusi panel yang menghadirkan puluhan narasumber.

Salah satu narasumber, Inayah Wulandari Wahid mengatakan, seni dan budaya memiliki peran fundamental dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Banyak pesan kebangsaan dan kenegaraan yang bisa disampaikan melalui pendekatan seni dan budaya.

"Mau tidak mau, seni dan budaya berada di baris depan dalam kehidupan berbangsa, dalam melawan ideologi teror dan ekstrem. Seni dan budaya berada di garda depan dalam mengampanyekan toleransi dan kerukunan," tandas anak bungsu KH. Abdurrahman Wahid ini.

Selain Inayah, hadir pula sebagai narasumber, Novelis Nasional Habiburrahman El-Shirazy, Budayawan Ngatawi Al-Zastrouw, Abdullah Wong, dan narasumber lain dari unsur Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) NU, Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) NU, dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline