Lihat ke Halaman Asli

Sandi Nugroho

Kadiv Humas Polri

Kapolri Diduga Tidak Netral, Henry Yosodiningrat Sampaikan Klarifikasi

Diperbarui: 12 Februari 2024   21:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pri

Jakarta - Viral di media sosial, pernyataan Prof. Dr. H. KRH. Henry Yosodiningrat, S.H., M.H., politikus senior Partai Demokrasi  Indonesia Perjuangan (PDIP) terkait Kapolri perintahkan Direktur Binmas Polda di seluruh Indonesia untuk memenangkan paslon tertentu, mendapat tanggapan serius dari Polri. 

Dikutip dari berbagai sumber, Henry mengatakan bahwa Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo memerintahkan Direktur Binmas di seluruh polda untuk memenangkan salah saty pasangan calon di Pemilihan presiden 2024 dalam sebuah diskusi dan kemudian menjadi viral.

Atas kejadian itu, Henry Yosodiningrat politisi senior yang sekaligus sebagai pengacara mendatangi Kabaharkam Polri Komjen Fadil Imran di Gedung Baharkam Polri,Mabes Polri, Jakarta Selatan untuk mengklarifikasi ucapannya pada Senin (12/2).

"Saya sengaja datang kemari untuk mengklarifikasi terkait dengan statement atau ucapan saya pada tanggal9 itu, saya mengatakan bahwa ada perintah khusus dari Kapolri kepada Direktur Binmas di seluruh polda, kemudian berita itu jadi viral," kata Henry di Baharkam Polri.

Henry mengaku atas ucapannya itu ada beberapa kapolda yang menghubunginya. Para kapolda itu membantah ucapan Henry. Henry juga mengaku telah mengklarifikasi ucapannya ke Dirbinmas Mabes Polri.

"Dua hari lalu saya dapat telepon dari beberapa Kapolda, tidak perlu saya sebutkan, menyatakan bahwa informasi yang saya sampaikan itu nampaknya salah. Saya bilang kenapa? (Kata dia) Saya sudah cek ke Dirbinmas, tidak pernah ada Dirbinmas diundang oleh Kapolri dan diberi arahan seperti itu," kata pengacara senior ini.

Henry mengakui tak langsung percaya dengan pernyataan Kapolda tersebut, sebab itu ia memutuskan datang Baharkam Polri. Usai menemui Fadil Imran Kabaharkam Polri, Henry lalu mengatakan bahwa informasi arahan Kapolri untuk memenangkan paslon tertentu itu tak benar.

"Tadi dijelaskan bahwa apa yang beliau (Kapolda) sampaikan lewat telepon itu memang benar adanya gitu, ya, dalam arti tidak pernah ada arahan dari Kapolri, itu saja," tambahnya.

"Sebenarnya simpel aja, kalau saya punya komunikasi dengan Pak Kapolri mungkin saya bisa langsung telepon seketika mendapatkan info itu (tapi tidak punya kontaknya)," ucap dia.

Henry menegaskan bahwa kedatangannya merupakan inisiatif pribadi. Ia khawatir dengan informasi isu arahan Kapolri yang ia dapat lewat grup Whats App.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline