Lihat ke Halaman Asli

Shafira Puspitasari

Mahasiswi Sastra Inggris

Tiga Rutinitas Sederhana yang Menemani Proses Pulihku dari Luka Emosional

Diperbarui: 10 Juni 2025   10:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Luka emosional sering datang diam-diam, lalu menetap lebih lama dari yang kita kira. Kadang terasa samar, kadang menyakitkan tanpa sebab yang jelas. Di masa-masa seperti itu, aku mulai mencari hal-hal sederhana yang bisa menenangkan---bukan solusi instan, tapi langkah kecil yang membuatku merasa lebih utuh dan bertahan.

Di tulisan ini, aku ingin berbagi tiga rutinitas yang aku lakukan untuk membantuku pulih. Semoga bisa menjadi inspirasi kecil untukmu yang mungkin sedang merasa lelah atau sedang mencari ruang untuk bernapas.

Membaca Buku: Menyelami Dunia Imajinasi

Saat dunia nyata terasa terlalu bising, aku memilih tenggelam dalam cerita. Terutama fiksi---karena di sana aku bisa menemukan dunia lain, sudut pandang baru, dan harapan kecil yang tidak selalu kutemukan di kehidupan nyata.

Kadang, satu paragraf bisa terasa seperti pelukan. Aku suka membaca buku bertema self-healing, romance, atau novel dengan tokoh yang juga sedang berjuang. Rasanya seperti ditemani dalam kesendirian, seperti tidak sendirian di tengah luka.

Membuat Lilin Aromaterapi: Meracik Wangi yang Menenangkan

Aku menemukan ketenangan dalam meracik aroma. Proses membuat lilin aromaterapi seperti meditasi bagiku. Mulai dari mencairkan lilin, meneteskan lavender, mawar, atau kayu manis, sampai menunggu lilin membeku, semuanya mengajarkan kesabaran dan kehadiran.

Saat lilin menyala, wangi yang menyebar ke sudut ruangan seperti menghadirkan ruang damai kecil di dalam diriku sendiri.

Ke Coffee Shop Bersama Teman: Menyembuhkan Lewat Percakapan

Kadang, yang kita butuhkan hanyalah duduk di coffee shop, ditemani obrolan ringan dan tawa kecil. Aku belajar bahwa berbagi waktu dengan teman, membahas topik acak atau kehidupan sehari-hari, bisa jadi bentuk komunikasi yang menyembuhkan.

Rasanya sederhana, tapi hangat. Dan di tengah hiruk-pikuk hidup, kebersamaan seperti ini adalah hadiah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline