Lihat ke Halaman Asli

Shafa Ayu Ugi Lestari

Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Berawal dari Gengsi hingga Keliling Negeri

Diperbarui: 13 Juni 2022   13:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Restoe (deretan kedua dari sisi kanan), saat Kejuaraan Kempo Sulawesi Utara Terbuka 2019.

Menjadi seorang atlet muda adalah hal yang tidak mudah untuk ditekuni. Beladiri kempo, bukanlah bakat alami remaja kelahiran Tangerang ini, dalam keturunannya tidak ada mengalir darah atlet. Restoe Rahma Rizkianti, remaja berumur 20 tahun telah mendapatkan medali dari berbagai kota di Indonesia.  

Sejak duduk dibangku kelas 2 SMP, Restoe telah mengikuti beladiri kempo. Dengan alasan yang sederhana, agar mempunyai ekstrakurikuler di sekolahnya hingga hari ini telah meraih beberapa kemenangan. “Dulu alasan ikut karna biar punya ekstrakurikuler aja di sekolah, lama kelamaan ternyata seru juga kempo dan akhirnya diajakin buat latihan tidak hanya di sekolah tapi diajak ke dojo, kota Tangerang,” ujar Restoe saat diwawancarai secara virtual melalui Zoom Meeting. 

Rupanya Jabodetabek tidak cukup bagi seorang Restoe untuk menunjukkan prestasinya. Dengan niat yang konsisten, beragam prestasi tingkat lokal berhasil ia ukir. “Kejuaraan yang telah diikuti banyak, mulai dari kejuaraan antar dojo, kejuaraan antar sekolah, kejuaraan antar daerah, kejuaraan provinsi dan kejuaraan nasional,” tutur Restoe. 

Mengikuti beberapa kejuaran di berbagai daerah, memberikan kesan tersendiri untuk Restoe. “Untuk diluar Jabodetabek, aku pernah sampai Aceh, Makassar, Manado, Jombang dan Jogja,” imbuhnya. Sebuah kejuaraan diibaratkannya sebagai tanggung jawab. Bagi Restoe, rasa tanggung jawab akan sebuah kemenangan selalu ada untuk membanggakan diri sendiri, orang tua dan lingkungan yang telah mendukungnya sampai di titik ini. 

Selain tanggung jawab banyak hal lain yang didapatkan olehnya setelah tergabung dan menekuni beladiri Kempo. “Banyak hal yang saya dapatkan pastinya mulai dari bagaimana kita berorganisasi, karna di Kempo kita juga diajarkan untuk bisa mengatur organisasi kempo kita dengan baik,” ujar Restoe. Sebanding dengan hal yang didapatkan, tentunya ada beberapa hal yang harus dikorbankan. 

“Saat kita sudah berkomitmen untuk konsisten di kempo dan ingin menjadi atlet yang berprestasi, hal yang direlakan disini mulai dari merelakan waktu dengan keluarga, merelakan waktu bermain dengan teman, dan pastinya ada juga waktu belajar kita. Untuk giat berlatih, agar menjadi berprestasi,” jelas Restoe. 

Prestasi yang dia dapatkan tidak semata-mata tanpa dukungan beberapa pihak khususnya orang tua. “Saya selalu mendukung apa yang disukai anak saya, terlebih jika kesukaannya itu membuahkan manfaat dan juga pengalaman di bidang beladiri maupun lainnya,” ungkap Tri Suharti ibu dari Restoe. 

Semakin tinggi tingkatannya, semakin tinggi pula tantangan yang harus ia dihadapi. Restoe tidak mau hanya sampai disitu, ia ingin terus menorehkan prestasi lebih luas lagi.

“Menjadi bagian dari beladiri Kempo telah membawa saya sampai ke berbagai daerah di Indonesia, kedepannya saya pasti ingin selalu memberikan yang terbaik untuk kempo kota tangerang, dimana saya ingin memberikan seluruh kemampuan terbaik saya untuk mengikuti kejuaraan-kejuaraan yang akan saya ikuti dalam waktu dekat, dan harapan terdekat saya saat ini ingin bisa menjadi juara di Porprov VI Banten 2022,” ujar Restoe. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline