Sabtu, 20 September 2025 menjadi hari terakhir dalam rangkaian Masa Ta'aruf (MATAF) mahasiswa baru Universitas 'Aisyiah Yogyakarta tahun 2025. Dari hari pertama sampai terakhir Mataf UNISA dipenuhi oleh narasumber yang hebat-hebat untuk membagun jiwa-jiwa UNISA Muda yang Inclusive, Carefull, Impacfull. Dan pada hari ini UNISA mengundang 2 figure hebat lainnya yakni Irfan Amalee dan Dr. Punang Amaripuja, S.E., S.T., M.IT sebagai penutup rangkaian Mataf. Penasaran dengan apa yang disampaikan? langsung saja simak kilas materi dari narasumber hebat kita!.
Irfan Amalee lahir di Bandung,28 Februari 1977. Sempat bersekolah di Pondok Pesatren Darul Arqom Garut, kemudian melanjutkan study S1 Tafsir Hadits di UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Namanya sangat popular dikalangan mahasiswa UIN SGD Bandung karena kiprahnya sebagai alumni inspiratif yang menjadikannya teladan oleh para penerusnya. Setalah menyelesaikan study S1 di tahun 2011, beliau sempat terjun ke dunia industri kreatif dan penerbitan sebagai penulis. Lalu beliau melanjutkan studynya di study Perdamaian dan Konflik di Universitas Brandeis, Massachusetts, Amerika Serikat, dan kini beliau berhasil meraih berbagai macam pengahargaan, menerbitkan berbagai buku, sebagai pendiri dan direktur eksekutif Peace Generation Indonesia juga sebagai pendiri dan mudir Peacesantren Welas Asih di Garut, Jawa Barat yang mendidik para santrinya untuk memecahkan masalah kehidupan nyata (problem based learning). Dan pada hari ini, beliau hadir membersamai para UNISA Muda dengan topik "3 Formula Rahasia, Ubah Generasi Rebahan menjadi Generasi Emas"
1. Find your fixation.
Didunia ini kita ada dua pilihan, mau hidup susah sekarang atau mau hidup sulit nantinya. Ketika kita memilih untuk hidup susah sekarang, maka apapun itu kita harus menjadi berani dalam melewatinya. Kita harus mengerti antara passion, mission, vocation dan profession yang kita punya. Penting juga untuk memiliki Fixed Mindset, dimana mindset seperti itu akan mempengaruhi pekembangan kita, baik didunia perkuliahan maupun setelahnya. Orang-orang yang kita idolakan, yang kita kagumi dan orang-orang lain diluar sana yang kita pandang dengan "wah", dibalik itu mereka memiliki fixed mindset masing masing. Sebaliknya lah akan terjadi Ketika kita punya Failed Mindset, bisa dibilang ini adalah pikiran negative yang kita turuti bukannya kita lawan.
2. Hack and build your system.
Didalam diri kita memiliki beberapa tombol tak terlihat yang bisa kita kendalikan. Sebelum ke tombol-tombol tersebut, kita akan membahas kebutuhan dasar manusia, yakni ingin dihargai (otonomi/kemedekaanya), apa yang akan terjadi Ketika tidak dihargai? otak kita memiliki beberapa radar, salah satunya radar anti persuasi, dia akan aktif disaat diri kita merasa tidak dihargai. Baik, lanjut ke tombol-tombol dalam diri kita, ada setidaknya 10 tombol yang bisa kita kendalikan, diantaranya: keingintahuan (curiosity), tantangan (challenge), keyakinan (faith), kesenangan (joy), kebanggaan (pride), minat (passion), tujuan (purpose), makna (meaning), kebutuhan (need), dan terakhir manfaat (benefit), kita bisa mengendalikan semua tombol diatas karena kita yang memegang kendalinya.
3. Habiskan jatah gagal.
Selagi kita masih muda, manfaatkan segala kesempatan dan keluangan. Jangan menunda segala sesuatunya, kerjakan dan kejar yang bisa kita lakukan sekarang. Gagal? bukanlah suatu masalah besar, malah dari kegagalan itu kita bisa mempelajari bagian mana yang salah, dan mencoba Kembali dengan keadaan yang lebih baik dan siap. Setiap orang pasti punya jatah kegagalan masing-masing, jangan tunda untuk menghabiskannya, berulang kali gagal bukan berarti kalah.
Itulah sekilas materi yang disampaikan beliau, Bapak Irfan Amalee pada Mataf Unisa 2025. Narasumber hebat yang kedua sekaligus terakhir pada hari ini, yakni beliau Dr. Punang Amaripuja, S.E., S.T., M.IT dengan topik diskusinya "Perguruan Tinggi di Era Digital dan Revolusi Industri".
Dr. Punang Amaripuja, S.E., S.T., M.IT adalah salah satu dosen manajeman di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Pada saat mendatangii Unisa untuk menjadi narasumber beliau mengatakan bahwa penemuan AI atau Artificial Intelligence itu ibarat penemuan api. Ketika kita tidak memanfaatkan dengan baik maka kita bisa dikalahkan, bukann, bukan dengan AI tapi dengan penggunanya. Oleh karena itu, kita harus bisa memanfaatkannya dengan sebaik mungkin. Pemanfaatanya banyak, selain untuk pembelajaran, AI sendiri bisa membantu kita dalam pembuatan robot, generate video atau foto, meningkatkan efektivitas pekerjaan, mempermudah mendapat informasi baik Kesehatan maupun informasi umum lainnya, dan masih banyak lagi pemanfaatannya. Namun, kita juga harus pandai-pandai mengolah informasi yang didapat, karena terkadang AI sendiri pun membuat kesalahan dalam memberikan informasi, recreate bukan sepenuhnya copy. Gunakan AI dengan bijak, jangan sampai terobsesi olehnya.
Cukup sekian kilas materi hari ini, terimakasih atas kesempatan mendapat ilmu-ilmu berharga dari para narasumber hebat ini dan terimakasih untuk semua kakak pembimbing dan kakak-kakak panitia Mataf Unisa 2025, kalian kerenn.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI