Lihat ke Halaman Asli

Dialog RadiT (Radio dan Televisi)

Diperbarui: 1 April 2017   06:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Radio              : Sudah bertahun-tahun kamu berusaha menyingkirkan aku, lantas berapa banyak tayanganmu yang tereliminasi oleh KPI?

Televisi            : Hanya sebagian.

Radio              : Maksudmu sebagian besar?

Televisi            : Tidak, tidak. Maksudku sebagian kecil saja. Dan tentu saja sebagian besar berhasil tayang. Kau sendiri bagaimana?

Radio              :  Aku? Tidak bermasalah. Penyiarku baik-baik saja, konten siaranku juga bagus. Ehm.. lagu-laguku juga cukup update.

Televisi            : Bagaimana bisa demikian? Bagaimana kau bisa tetap eksis padahal aku lebih banyak ditonton.

Radio              : Iyalah kau lebih banyak ditonton, yakali manusia nonton radio. Mungkin bisa dikatakan kau mengalahkan aku dari jumlah manusia yang menonton tayanganmu.

Televisi            : Lalu, mengapa KPI mengeliminasi sebagian tayanganku? Apa aku salah menyajikan tayangan yang menghibur bagi manusia-manusia di negeri ini? Atau jangan-jangan kau bekerja sama dengan KPI untuk mengembalikan kejayaanmu yang dulu ketika masih berstatus sebagai radio siaga bencana sehingga dengan mudah kau membuatku punah.

Radio              : Hei, itu tidak benar. Jika kau merasa punah, maka dirimulah yang seharusnya berbenah. Kau pikir siapa yang dulu merebut peranku sebagai media penyalur informasi?

Televisi            : Aku ada untuk melengkapimu!

Radio              : Basi. Nyatanya, aku tersingkir karenamu. Kau tidak tahu selama ini aku berbenah untuk apa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline