Mohon tunggu...
Raditya Andreas
Raditya Andreas Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Selanjutnya

Tutup

Drama

Dialog RadiT (Radio dan Televisi)

31 Maret 2017   00:26 Diperbarui: 1 April 2017   06:29 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Televisi            : Untuk apa? Berbalik menyingkirkan aku?!

Radio              : Apa gunanya menyingkirkanmu? Asal kau tau, banyak manusia yang menyalakan frekuensiku hanya karena merasa jenuh dengan tayanganmu. Jika aku memegang peranmu, aku seharusnya bangga.

Televisi            : Mengapa harus bangga? Toh aku harus berhadapan dengan KPI.

Radio              : Tayanganmu mudah diingat, terutama oleh anak-anak sehingga mereka dengan mudah pula menerapkan apa yang kau tayangkan dalam kehidupan mereka. Sedangkan suaraku hanya bisa didengar lalu dilupakan. Tapi setidaknya manusia sejenis Radit tidak banyak di negeri ini. Kamu tahu Radit?

Televisi            : Ehmmm.... oh aku tahu, dia yang sering menonton tayangan beritaku setiap hari. Eh...tapi akhir-akhir ini dia jarang menontonku di hari Sabtu. Mungkin karena dia sudah tidak jomblo lagi.

Radio              : (menyimpul senyum tipis) Setiap jam dia menyalakan aku, mendengar suaraku sesaat lalu mematikanku kembali begitu saja.

Televisi            : Sesingkat itu?

Radio              : Iya, tidak ada lima menit berlalu.

Televisi            : Itu mandi atau cuci kaki?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun