Lihat ke Halaman Asli

Selly Mauren

Penulis lepas

Tips Berpikir Kreatif di Lingkungan Kerja

Diperbarui: 7 Mei 2023   23:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo by Anna Shvets: https://www.pexels.com/photo/young-designer-working-with-drawings-sitting-on-floor-5641882/ 

Berpikir kreatif merupakan keterampilan kerja yang paling banyak diincar. Pekerjaan apapun pasti membutuhkan orang yang memiliki banyak ide, gagasan, dan wawasan luas tentang bidang yang ditekuninya. Future Jobs of Report pada tahun 2020 mengumumkan bahwa kreatifitas adalah keterampilan yang didambakan dan menjadi incaran berbagai perusahaan. LinkedIn adalah salah satu perusahaan yang mengandalkan kreatifitas sebagai keterampilan utama yang wajib dimiliki oleh penggunanya. Tidak hanya berperan sebagai pencetus ide, pribadi yang kreatif mampu mengubah ide tersebut menjadi aksi nyata. Itulah tujuan utama keterampilan berpikir kreatif.  Sudah jelas mengapa banyak perusahaan menuntut pekerjanya kreatif agar tujuan perusahaan bisa tercapai. 

Apakah kreatifitas hanya dimiliki orang-orang tertentu? Tidak. Kreatifitas sudah ada dalam diri semua orang tanpa terkecuali. Masalahnya adalah tidak semua orang mampu menggunakan kreatifitasnya pada saat dibutuhkan. Ada banyak faktor yang memengaruhinya baik internal maupun eksternal. Saya ingin mengingatkan bahwa berpikir kreatif bukan berarti melahirkan ide-ide yang besar dan "wah". Semua ide adalah valid  dan berdampak jika dieksekusi dengan sungguh-sungguh. Misalnya, sekarang saya memutuskan resign dari pekerjaan sebelumnya dan memilih memulai karir sebagai penulis blogger. Kreatifitas saya terpancar dari setiap tulisan yang dibaca oleh pengunjung. Ada kalanya saya merasa topik yang saya pilih tidak menarik. Pemikiran saya tersebut ditangkal oleh komentar dan reaksi positif dari pembaca.  

Apakah kamu cenderung menyalahkan lingkungan saat kehabisan ide? Saya harap tidak, karena kamu punya kontrol yang lebih kuat daripada lingkungan. Mengembangkan kreatifitas membutuhkan usaha lebih. Banyak literatur yang memfokuskan pada faktor sosial kultur di lingkungan sebagai peran penting mengembangkan kreatifitas pekerja. Ya saya setuju, perusahaan wajib mempromosikan kreatifitas di lingkungan kerja. Menurut saya, kebijakan perusahaan yang melegalkan WFH atau WFA seharusnya menjadi kesempatan bagi karyawan untuk bebas berkarya tanpa diawasi. Lingkungan yang membuat nyaman dan tidak mengancam efektif memunculkan kreatifitas seperti : 

1. Toleransi terhadap kesalahan karyawan 

2. Mendapatkan kebebasan dalam berkarya

3. Diskusi dua arah dalam brainstorming bersama dll

Seperti yang saya katakan sebelumnya. Kreatifitas ada dalam diri manusia hanya bergantung pada niat dan usaha memberdayakannya. Oleh karena itu, penting menstimulasi kreatifitas tersebut yang dapat dilakukan melalui beberapa cara berikut: 

1. Bertanya 

2. Menulis Ide yang muncul 

3. Observasi fenomena yang sedang viral

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline