Lihat ke Halaman Asli

Adi

TERVERIFIKASI

Indonesia

Pentingnya Penanganan Trauma pada Anak Pasca Banjir Bandang

Diperbarui: 17 Maret 2019   18:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Trauma Healing Pasca Banjir Bandang Banyuwangi (dokpri)

"Siapa yang sudah sholat isya' ?"

Kak Yogi menyapa adik-adik. Suasana ramai dengan suara adik-adik menjawab pertanyaan kak yogi yang merupakan salah satu Trainer Mobile Qur'an.

Satu pekan ini, telah terjadi bencana alam banjir bandang yang terjadi di Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi. Banjir Bandang di Banyuwangi ini menggerakkan banyak elemen, Bahkan Azwar Anas sebagai Bupati Banyuwangi pun turun langsung ke lapangan memberikan trauma healing pasca banjir.

Trauma Healing Pasca Banjir Bandang Banyuwangi (dokpri)

Trauma healing merupakan tindakan membantu sesama untuk mengurangi bahkan menghilangkan gangguan psikologis yang sedang dialami yang diakibatkan syok atau trauma. Trauma Healing biasanya memang diberikan pula pada korban bencana alam agar kuat dan tegar.

Trauma Healing Pasca Banjir Bandang Banyuwangi dilakukan untuk para korban. Kegiatan positif ini untuk membantu menguatkan mental dan spiritual korban banjir bandang. Tindakan ini adalah penting selain bantuan berupa materi.

Gotong Royong Pulihkan Banyuwangi (dokpri)

Banyak gerakan membantu mengatasi banjir bandang di Banyuwangi ini. Sebagai bentuk kepedulian kepada sesama, PPPA (Program Pembibitan Penghafal Alqur'an) Daarul Qur'an telah mengirimkan dua Tim Program.

Pertama adalah Program KASIH (Kampung Bersih), yang bertugas membantu membersihkan tumpukan lumpur pasir. Dan juga mengirimkan Tim Progam MOQU (Mobile Qur'an), yang bertugas mengisi kegiatan Trauma Healing kapada anak-anak.

Kak Yogi bersama Kak Aulia, dalam kesempatan ini menghibur dan mengajak adik-adik untuk tetap bahagia, senang gembira. Melalui cerita-cerita yang menarik, bagi-bagi hadiah hiburan, dan lainnya. Ini ternyata ditambah lagi Kak Aulia membawa media boneka, membuat adik-adik semakin senang, tertawa dan bahagia.

Anak-anak Korban Banjir bersama Tim Trauma Healing (dokpri)

"Alhamdulillah, Tim MOQU berkenan sinergi bersama kami, menguatkan dan menghibur adik-adik disini" ucap Mbak Ana, koordinator Trauma Healing dari LazisNu. Kegiatan trauma healing sengaja diadakan malam hari, karena saat siang masih banyak lalu lalang warga dan para relawan membersihkan lumpur pasir.

Anak-anak Korban Banjir (dokpri)

Kegiatan ini akan dilaksanakan beberapa kali dan berpindah-pindah tempat serta terjadwal oleh korlap bencana alam Singojuruh Banyuwangi. Kegiatan ini diharapkan bisa membantu Banyuwangi kembali lebih baik.

Nahar Zainuddin (Koordinator Program PPPA) menyampaikan, "Kami terus melakukan koordinasi dengan kawan-kawan ketua posko relawan bencana, posko LazisNu, posko LazisMu, posko relawan Me-Dan dan lain-lain. bersama saling membantu saudara-saudara yang terkena musibah kemarin jum'at lalu"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline