Lihat ke Halaman Asli

Liburan ke Bali Tanpa Khawatir

Diperbarui: 1 September 2019   01:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pantai Sanur, Bali, Indonesia (dokpri)

Siapa yang tidak tahu Bali? Mungkin di antara para pembaca ada yang fasih menyebutkan spot apa saja yang menarik dan banyak didatangi wisatawan. Pantai Kuta, Legian, Ubud, Nusa Dua, Bedugul, Kintamani, Lovina, Pantai Pandawa, Monkey Forest, hanya sebagian kecil dari sekian banyak lokasi yang bisa dikunjungi. Jutaan wisatawan, baik lokal maupun asing, datang ke Bali untuk berlibur.

Bahkan, tak sedikit dari mereka yang menjadikan Bali sebagai tujuan berlibur setiap tahunnya. Meskipun masih banyak tujuan wisata lain yang sama menariknya dengan Bali, itu sah-sah saja. Siapa pun berhak melakukannya. Hanya saja, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar liburan tidak berakhir sia-sia dan bebas dari rasa khawatir.

Pertama, tujuan wisata. Bali memang lebih kecil jika dibandingkan dengan Pulau Jawa, apalagi dengan Kalimantan. Akan tetapi, pantas rasanya jika kita menyebut bahwa tiap jengkal Bali adalah tujuan wisata. Saking banyaknya, kita harus memilih tempat mana yang benar-benar ingin kita kunjungi. Bukan apa-apa, ini semata-mata karena waktu yang terbatas.

Anggaplah kalian hanya punya waktu tiga hari di Bali, maka fokuskan hanya pada satu area. Misalnya Bali bagian selatan. Di bagian ini saja ada puluhan spot menarik. Tak akan sanggup rasanya jika harus dituntaskan dalam satu hari.

Boleh saja jika kalian ingin merambah ke bagian lain, misalnya ke Bedugul yang berada di tengah-tengah Pulau Bali. Tetapi, waktu kalian akan terbuang di jalan, apalagi dengan kondisi lalu lintas Denpasar-Badung-Tabanan yang padatnya nyaris menyamai kota-kota besar lainnya di Indonesia.

Sungguh, kalian tentu tak mau liburan kali ini berakhir dengan gerutuan "tua di jalan".

Kedua, kondisi fisik. Aktivitasnya mungkin hanya main di pantai, lihat matahari terbenam, dan makan malam di restoran tepi pantai.

Tetapi, serius deh, kalau kalian tidak terbiasa dengan angin pantai, apalagi jika dalam kondisi kurang fit, tubuh kalian akan bereaksi keras. Alih-alih menuju tempat wisata berikutnya, kalian malah mencari apotek terdekat untuk membeli ramuan anti masuk angin.

Perhatikan juga bulan keberangkatan kalian. Kalau kalian berniat mencari udara hangat, lebih baik tidak kemari saat Juni hingga Agustus. Pada masa itu, hawa di sini lebih dingin dari biasanya.

Dan, kalau kalian kemari di rentang Desember hingga Februari, siap-siap membawa payung atau jas hujan, atau memilih tempat wisata in door sebab curah hujan akan lebih tinggi dari biasanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline