Lihat ke Halaman Asli

Dolanan Seru di Kampung Lali Gadget

Diperbarui: 3 Juni 2022   13:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok Pribadi

Dok Pribadi

Dok Pribadi

Dok Pribadi

Dok Pribadi

Perkembangan teknologi yang sangat pesat telah banyak merubah pola interaksi dan perilaku manusia, terutama generasi milenial. Tidak bisa dipungkiri bahwa  dibalik dampak positif yang kita rasakan ada ancaman yang mengintai. Penggunaan gadget yang berlebihan pada anak dapat menyebabkan anak sulit untuk mengontrol emosi dan lebih agresif. 

Terlebih pandemi yang berlangsung hampir 2 tahun menyebabkan ruang gerak dan kegiatan sosialisasi mereka terbatas.Salah satu alternatif untuk membuat anak-anak kembali menikmati dunianya, yaitu bermain adalah dengan bermain diluar ruangan dan berinteraksi secara nyata dengan anak yang lain.(31/5)

 Bertepatan dengan kegiatan Achievment Motivation Training (AMT) yang dilaksanakan menjelang pelaksanaan penilaian akhir tahun, siswa SD Juara Surabaya diajak berkunjung ke Kampung Lali Gadget yang berlokasi di desa Wonoayu Sidoarjo. Suasana yang jauh berbeda dari tempat yang biasa mereka lihat.

Hamparan sawah dan gabah yang dijemur di jalan menyambut kedatangan anak-anak,  Pendopo dengan nuansa tradisional yang kental telah menunggu. 

Setelah berkumpul di pendopo dan berbaris rapi, kak Irfandi memulai  kegiatan dengan salam khas yaitu Hompimpa Alaium Gambreng yang bila diartikan yakni "Dari Tuhan Kembali ke Tuhan, ayo bermain".  Jargon "Gadget... simpan-simpan. Dolanan....tanpa gadget. Kampung lali gadget.... Yiii haaa" sebagai penyemangat.

Permainan pertama yang dilakukan adalah Cublek suweng, lalu ular naga, dan dilanjut  dengan "Ayar-ayar". "Ayar-ayar" adalah kegiatan petani menjemur gabah/biji padi, anak-anak begitu antusias menyimak saat salah satu bapak petani menerangkan bagaimana "ayar-ayar" ini dilakukan. 

Memakai caping/topi khas petani dan tanpa alas kaki anak-anak mulai berjalan menyusuri pematang sawah mencari batang padi atau Jerami/damen. Ternyata batang padi bisa dibuat mainan peluit, Bahkan anak-anak tidak merasa risih saat kaki mereka terkena lumpur sawah. 

Kembali dari sawah, berbagai permainan telah menunggu, yaitu egrang, panahan, dakon, gasing, bakiak, dan beberapa permaianan lain. Semua permainan ini bebas dimainkan oleh anak-anak dengan panduan dari kakak pendamping. "Semua permainan disini seru, makanannya juga enak" tutur Brahma. Kegiatan ini ditutup dengan refleksi dan photo bersama.

#sdjuarasurabaya
#indonesiajuara
#rumahzakat
#rumahzakatsurabaya




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline