Lihat ke Halaman Asli

Setelah Pilgub DKI, Bagaimana Nasib Reklamasi?

Diperbarui: 15 April 2017   21:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi BEM UI

Menjelang Masa Tenang

Tidak terasa, momentum putaran kedua Pemilihan Gubernur DKI Jakarta (Selanjutnya disebut Pilgub DKI) yang akan dilaksanakan Rabu mendatang, semakin dekat. Momentum  ini menjadi pesta demokrasi bagi masyarakat jakarta. Pesta demokrasi yang menjadi wadah untuk mewujdukan segala aspirasi melalui pemimpin pilihan masyarakat.

Hari ini, menjelang masa tenang, izinkan saya mengajak teman-teman untuk memikirkan isu reklamasi yang kurang lebih 2 tahun sudah digaungkan di kampus kita ini. Terlebih BEM UI dan beberapa BEM Fakultas yang ada di UI secara tegas menyatakan sikap menolak reklamasi di Teluk Jakarta.

Sebelumnya, mari kita pinjam kajian yang dibuat oleh BEM UI. Dari kajiannya didapatkan bahwa menurut studi Kementrian Lingkungan Hidup, proyek reklamasi Jakarta akan memperparah potensi banjir di Jakarta yang disebabkan oleh pengubahan bentang alam (geomorfologi) dan aliran air (hidrologi) di kawasan Jakarta Utara. Reklamasi menyebabkan terbentuknya muara di pantai utara Jakarta yang berakibat pada terbentuknya kelandaian, komposisi sedimen sungai, pola pasang surut, pola arus laut sepanjang pantai, dan merusak kawasan tata air.

Dengan reklamasi saat ini sedang dihadapkan pada momen Pilgub DKI, maka kita sebagai insan akademis perlu untuk berkontribusi dan memberi kebermanfaatan terhadap isu selalu kita gaungkan, yaitu reklamasi.

Pilgub DKI dan Isu Reklamasi

Muncul pertanyaan perihal mengapa kita sebagai mahasiswa harus membahas Pilgub DKI dan perihal apa hubungan Pilgub DKI dengan reklamasi itu sendiri. Terlebih Pilgub DKI ini erat kaitannya dengan isu politik. Namun perlu diingat bahwa keterlibatan mahasiswa dalam Pilgub DKI sangatlah penting, khususnya menyangkut Isu Reklamasi yang kita perjuangkan selama ini.

Terdapat beberapa alasan agar mahasiswa ikut terlibat dalam mengawal Pilgub DKI, Pertama, mahasiswa merupakan covil society. Civil Societymenurut John Locke yaitu,

mereka yang mempunyai hak yang sama dan mempunyai peran yang sama terhadap kepemilikan pribadinya dan keikutsertaanya dalam pembuatan keputusan dalam negara. Keadaan ini tidak terlepas dari keadaan alamiah yang dimiliki oleh setiap manusia yang ada dimuka bumi ini.

Maka kita juga sebagai civil societymemiliki peran untuk ikut serta dalam menentukan keputusan perihal keberlanjutan reklamasi. Dengan terlibat dalam mengawal Pilgub DKI, maka kita dapat turut mengawal siapa yang kelak akan membuat keputusan reklamasi.

Kedua,keterlibatan mahasiswa dapat dikatakan sebagai partisipasi politik. Partisipasi politik itu sendiri menurut Herbert McClosky dalam International Encyclopedia Of The Social Sciences, yaitu:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline