Lihat ke Halaman Asli

Satria Kurniawan Nasution

Mahasiswa Universitas Diponegoro

Lubang Resapan Air Tanah dan Pengomposan Sampah Organik Melalui Media Biopori

Diperbarui: 5 Februari 2024   10:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Leaflet lubang resapan air biopori/dok.pri

Sukoharjo-Masuknya musim penghujan menjadi tantangan bagi warga yang dimana sering kali menimbulkan genangan air pada area permukiman ataupun halaman warga yang memiliki cekungan atau permu1kaan tidak rata. Genangan air ini dapat memunculkan bibit penyakit. Untuk mengatasi hal ini, praktik penggunaan lubang resapan air biopori menjadi solusi sederhana yang populer. Lubang resapan air biopori juga dapat dipergunakan untuk pengomposan sampah organik rumah tangga.

Penggabungan lubang resapan air biopori dan pengomposan sampah organik merupakan langkah-langkah konkret dalam mendukung keberlanjutan lingkungan. Dengan mempraktikkan kedua metode ini, kita tidak hanya mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, tetapi juga menciptakan solusi yang berkelanjutan untuk kebutuhan air dan keberlanjutan pertanian. Melibatkan masyarakat dalam implementasi proyek-proyek semacam ini dapat menjadi langkah awal menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.

Lubang resapan air biopori adalah suatu teknik peningkatan infiltrasi air tanah dengan membuat lubang-lubang di tanah menggunakan alat khusus. Lubang ini kemudian diisi dengan bahan organik seperti daun kering, sisa-sisa makanan, dan sisa-sisa tanaman. Lubang resapan air biopori memberikan banyak manfaat, antar lain :

1. Membantu mencegah terjadinya banjir
2. Mencegah penyakit akibat genangan air
3. Mengurangi sampah organik
4. Menyburkan tanah
5. Mengelola sampah organik menjadi pupuk kompos alami

Leaflet lubang resapan air biopori/dok.pri

Praktik pembuatan Biopori dilaksanakan di Desa Jagan, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo dilakukan pada hari Minggu, 21 Januari 2024. Kegiatan prakitk ini berlangsung pada pukul 09.00 WIB. Kegiatan ini berlangsung dengan diawali oleh penyuluhan terkait apa itu biopori dari cara pembuatan hingga perawatan. Dilanjutkan dengan praktek pembuatan Biopori. Acara ini dihadiri oleh ibu-ibu Pewakilan KWT Desa Jagan dan mahasiswa KKN Universitas Diponegoro.

Lokasi pembuatan lubang biopori yang ideal adalah  area terbuka yang akan terkena air hujan. Kita bisa membuatnya di halaman rumah, sekitar pepohonan, sekitar tempat parkir, dan tempat terbuka lainnya. 

Alat dan bahan untuk pembuatan lubang biopori :
1. Pipa PVC
2. Penutup pipa PVC
3. Bor tanah atau cangkul
4. Sampah Organik

Cara pembuatan lubang biopori :
1. Lubangi pipa dan penutup pipa sebagai jalur masuknya air
2. Lubangi tanah sesuai lokasi yang dipilih seukuran dengan pipa yang kita miliki
3. Masukkan pipa yang telah dibuat
4. Tutup kembali dengan tanah
5. Pastikan permukaan atau tutup pipa sama rata dengan tanah agar air dapat masuk
6. Masukkan daun kering pada bagian atas biopori

Prakitk Pembuatan Biopori/dok.pri

Hasil Pembuatan Biopori/dok.pri

Cara perawatan biopori :
1. Kita dapat mengisi lubang biopori dengan sampah organik secara bertahap setiap lima hari sekali sampai lubang terisi penuh dengan sampah.
2. Lubang resapan biopori yang sudah terisi penuh dengan sampah dapat kita biarkan selama tiga bulan agar sampah tersebut nantinya menjadi kompos.
3. Setelah tiga bulan, angkat kompos yang sudah jadi dari lubang biopori, dan lubang siap diisi kembali dengan sampah yang baru. Kompos pun siap digunakan untuk memupuk tanaman yang ada di halaman rumah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline