Lihat ke Halaman Asli

Sandra Suryadana

TERVERIFIKASI

30 tahun lebih menjadi perempuan Indonesia

Perilaku Bunuh Diri (1): Aku Ingin Mati

Diperbarui: 17 Desember 2017   23:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: geckoandfly.com

Coba kita berusaha mengingat-ingat setiap kalimat yang kita ucapkan sehari-hari, pasti pernah mengucapkan kalimat yang kurang lebih seperti ini:

"Duh, tugas dari Pak Dosen Killer ini nyusahin banget, pengen mati aja gue rasanya!"

atau

"Kalau ditanya cantikan mana, aku atau mantanmu, mending gue mati aja."

Atau yang paling sederhana

"Mati aku!"

Hampir selalu tanpa sadar sehari-hari kita menyampaikan pernyataan yang suicidal atau bersifat ingin mengakhiri nyawa sendiri. Kita lupa bahwa ada orang-orang lain yang sama-sama hidup dan tinggal di bumi ini bersama dengan kita yang sehari-hari benar-benar ingin mengakhiri hidupnya, benar-benar merasa bahwa hidupnya tidak ada gunanya, permasalahannya tidak mungkin untuk diatasi, semuanya sudah tanpa harapan. 

Pikiran mereka didominasi oleh rencana-rencana tentang bagaimana mereka bisa mengakhiri hidup mereka, bagaimana hidup orang lain bisa lebih bahagia tanpa adanya mereka, bagaimana semua masalah yang mereka punya akhirnya tidak perlu mereka hadapi lagi, masalah-masalah yang jauh lebih rumit ketimbang ditanya soal mantan atau apakah pacarmu lebih gendut atau tidak.

Dalam terminologi ilmu kejiwaan, dikenal yang namanya suicidal behavior (perilaku bunuh diri). Suicidal behavior terdiri dari suicidal thoughts (pikiran tentang bunuh diri), suicide attempts (percobaan bunuh diri) dan complete suicide (bunuh diri yang berhasil). Ketiga unsur perilaku bunuh diri ini adalah suatu urutan proses, dimulai dari pikiran/ide lalu percobaan sampai tindakan yang berhasil. 

Tidak semua orang akan melewati proses perilaku bunuh diri yang lengkap. Sebagian besar hanya memiliki pikiran tentang bunuh diri, sebagian kecil sampai pada percobaan bunuh diri, sebagian lebih kecil lagi lengkap sampai benar-benar berhasil bunuh diri. Percobaan bunuh diri adalah suatu KEGAWATDARURATAN, artinya memerlukan intervensi terapeutik segera.

Percobaan bunuh diri pasti dimulai dari pikiran tentang bunuh diri. Jadi seharusnya seseorang sudah mulai diintervensi ketika dia masih hanya memiliki pikiran bunuh diri, sebelum menjadi kejadian gawat darurat yaitu percobaan bunuh diri. Tetapi sayangnya masih banyak sekali orang yang tidak menganggap pikiran bunuh diri sebagai alarm atau peringatan bagi orang luar bahwa ada sesuatu yang sangat salah dalam hidup orang tersebut. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline