Lihat ke Halaman Asli

SAMSUTO

MAHASISWA

Tulisan yang Tak Pernah SELESAI

Diperbarui: 8 Agustus 2022   21:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

" TULISAN YANG TAK PERNAH KELAR "

Oleh: SAMSUTO

Menulis, sudah lama sekali aku ingin melakukan itu. Tapi sampai hari ini pun tulisan tidak pernah selesai dan jadi sehingga aku terbitkan. Banyak teman-teman yang bisa menulis bisa mengirimkan tulisannya di berbagai media, senang melihatnya. Tapi sampai hari ini pun aku tidak pernah bisa menulis. 

Aku sudah berusaha belajar tentang menulis, aku beli buku-buku panduan menulis, mulai dari tekniknya, caranya, triknya bagaimana mencari ide, bagaimana memulai menulis paragraf pertama, bagaimana bikin kerangka, tapi tetap aku tidak bisa menulis.

Aku juga pernah ikut seminar menulis melalui zoom online, mengikuti berbagai pengalaman-pengalaman orang-orang yang sudah bisa menulis mulai dari cerpen, novel, puisi, opini sungguh ketika melihat mereka menerangkan bagaimana metode-metode menulis sehingga sukses menjadi penulis hebat, aku sangat bersemangat. 

Tapi entah kenapa aku tetap tidak bisa memulai untuk menulis walaupun hanya satu paragraf dengan bagus.

Semakin lama keinginan ini dipendam, maka semakin besar pula kecewanya aku dengan diriku sendiri. Aku terkadang pergi ke tempat-tempat sunyi untuk sekedar mencari sebuah ide, tak jarang aku duduk lama di pinggir laut di pesisir Jakarta Utara.

Aku pernah melihat seorang penulis bisa membuat tulisan bagus hanya karena sering mendengarkan debur ombak yang menerpa pesisir pantai. Aku juga pernah melihat seorang penulis yang mendapatkan ide ketika dia duduk di pasar. Bahkan ada juga seorang penulis dapat tidak menulis ketika dia kecelakaan. Tapi aku tetap tidak dapat ide untuk menulis, aku harus bagaimana?

Sampai pada satu hari, aku bertemu teman lama yang tidak disangka ternyata dia seorang penulis. Bukunya pun pernah aku baca, dan selama ini nggak pernah mengira bahwa ternyata nama pena yang buku pernah aku baca adalah teman sebangku dulu.

"Nur, bantu aku....?"perlahan kusampaikan maksudku.

"Sederhana Sam...tulis pengalaman kesulitan kamu dalam menulis, mulai dari yang paling sulit sampai yang menurut kamu gampang". jawabnya dengan santai.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline