Lihat ke Halaman Asli

Ada Apa Dengan Prabowo, "Bunuh Diri" Politik?

Diperbarui: 14 November 2020   23:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SosokGrid.id

PASCA Pilpres 2019 usai dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) memutuskan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin sebagai pemenangnya, mantan rival utamanya, Prabowo Subianto membuat keputusan politik mengejutkan. Ketua Umum Partai Gerindra tersebut bergabung dengan koalisi pemerintah. 

Kala itu, saya dan anda mungkin salah satu dari sekian banyak orang yang tidak menyangka akan putusan mantan Danjend Kopasus tersebut. Soalnya, suasana kebatinan masing-masing pasangan calon dan pendukungnya sempat telibat dalam perseteruan panas saat Pilpres. 

Cebong kampret turut mewarnai Pilpres yang sarat dengan politik identitas. Dan, hampir mampu memecah belah anak bangsa. 

Suara-suara miring banyak dialamatkan terhadap Prabowo kala itu. Dia dianggap mengkhianati para pendukungnya, termasuk rekan koalisinya sendiri. Yaitu Partai Keadilan Sejahtera (PKS). 

Dengan dalih rekonsiliasi dan demi terciptanya kerukunan dan persatuan nasional, Prabowo Subianto kekeuh dengan putusannya. Bergabung dengan kabinet Jokowi. 

Seperti diketahui, atas putusan mengagetkan banyak pihak itu, Partai Gerindra diberi jatah dua kursi kabinet oleh Presiden Jokowi. Prabowo Subianto didaulat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) dan Edhy Prabowo dipercaya menggantikan Susi Pudjiastuti sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP). 

Selama menjabat Menhan, Prabowo seolah menjelma jadi anak baik. Dia fokus dengan tugas dan fungsinya selaku Menhan. 

Bahkan, Prabowo dipercaya Presiden Jokowi menangani lumbung pangan nasional---food estate. Banyak pihak percaya, kepercayaan tersebut sebagai strategi orang nomor satu di Indonesia ini untuk memberi panggung lebih banyak terhadap mantan suami Titiek Soeharto itu. 

Tak hanya itu, selama menjabat Menhan, Prabowo tak banyak tingkah. Dia selalu manut terhadap apa perintah Presiden Jokowi. 

Bahkan, dalam beberapa kali kesempatan, dia dengan tegas membela segala kebijakan pimpinannya, walau diprotes banyak pihak. Misal, disahkannya Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja. 

Dengan kata lain, Prabowo Subianto tidak ingin bersinggungan dengan Jokowi. Dia manut demi mengamankan langkah politiknya ke depan. Pilpres 2024. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline