Lihat ke Halaman Asli

Sami AlJabbar

Mahasiswa Pendidikan Agama Islam di UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto

Menilik Keindahan Basecamp Permadi Guci Jungle Guci

Diperbarui: 15 Juli 2023   17:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokumen Pribadi

Perjalanan kami dimulai ba'da salat isya, kami langsung menuju basecamp permadi jungle guci yang terletak di Jl. Lingkar Barat No.10, RT.01/RW.01, Guci, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Kami berempat mempersiapkan peralatan pribadi saja karena tenda, cooking set, dan kompor kami menyewa di pos basecamp permadi. Saya dan ketiga teman saya Ma'i, Wildan, dan Dila bergegas langsung menuju ke pos basecamp permadi yang mana berjarak 4,8 km dari tempat kami berkumpul.

Tiba di sana kami melakukan registrasi camp dan menyewa peralatan camp yang telah kami booking sehari sebelumnya. Untuk registrasi camp di basecamp permadi ini satu orang dikenakan tarif Rp. 15.000 sedangkan untuk menyewa peralatan camp/outdoor kami menyewa tenda isi 2 orang dengan harga Rp. 40.000, kompor Rp. 15.000, dan cooking set Rp. 15.000.

Kami berempat langsung naik ke gerbang masuk basecamp permadi yang jaraknya 1km dari pos registrasi. Jalan yang terus menerus naik dan gelap menjadi teman selama perjalanan menuju gerbang basecamp permadi di temani dengan perkebunan dan pohon-pohon di sekeliling membuat suasana alam semakin terasa.

Saya, Wildan, dan Dila masuk ke dalam basecamp permadi dan mencari tempat yang cocok untuk kami mendirikan tenda sementara Ma'i menjemput salah satu teman kami yang akan ikut bergabung dalam perkemahan ini.

Kami bertiga mendirikan tenda di dekat aliran dari air terjun permadi dan membuat api unggun untuk menghangatkan badan kami. Suasana malam yang gelap nan sepi hanya berteman dengan rembulan yang menerangi dengan suara aliran air terjun permadi dan secangkir kopi yang menghangatkan kami dengan obrolan hangat yang menyelimuti perkemahan ini.

Sampailah Ma'i dan Riska di tenda yang telah kami buat sembari membawa makanan ringan untuk kami santap sembari melanjutkan obrolan hangat di malam rembulan ini. Kami menghiasi malam yang dingin ini dengan bercerita di hangatnya api unggun yang kami buat dengan berbahan kayu dan beberapa ranting yang kami kutip dari sekitar tempat camp kami.

Hari semakin malam tapi tak kunjung datang dua teman kami. Bunyi telepon Ma'i berdering terdengar suara yang panik dan meminta tolong dari dua teman kami yang hendak bergabung dalam perkemahan ini.

Ma'i: "Ya, bagaimana gop?" (sahut Ma'i menjawab telepon dari Gopi)

Gopi: "Motorku mati minta tolong bantuannya!"

Ma'i: "Dimana?" (tanya Ma'i dengan raut muka panik)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline