Pada 8 April 2025, akun Instagram KlikFilm memberikan kabar paling bahagia untuk penggemar aktor Billkin dan PP Krit, yaitu jadwal penayangan film The Red Envelope di Indonesia yang jatuh pada tanggal 30 April 2025. Film The Red Envelope sudah dinanti-nantikan penggemar karena ini adalah projek akting bersama Billkin dan PP Krit setelah sekian lamanya. Mereka terakhir kali beradu peran di tahun 2021. Mereka pernah membintangi serial drama My Ambulance (2019), I Told Sunset About You (2020), dan I Promised You The Moon (2021). Berbagai series tersebut mendapatkan kesuksesan sehingga nama Billkin dan PP Krit terus naik. Kini mereka dikenal sebagai aktor, model, sekaligus penyanyi yang terkenal di Thailand.
The Red Envelope adalah film yang diproduksi GDH 559, rumah produksi film ternama di Thailand. Film ini merupakan remake dari film Taiwan berjudul Marry My Dead Body. Film ini dibintangi oleh Billkin sebagai Menn dan PP Krit sebagai Titi. Dikutip dari Youtube Falcon, The Red Envelope menceritakan Menn, mantan pencuri yang kini bertugas sebagai mata-mata polisi, secara tidak sengaja menemukan amplop merah misterius. Ketidaksengajaan itu menyebabkan dirinya terikat pada kontak supernatural yang perlahan mengubah hidupnya. Nasibnya makin menarik saat dia berhadapan dengan sosok unik bernama Titi.
Nah, sekarang bayangkan kamu sudah menandai tanggal 30 April 2025 di kalender. Kamu antusias menanti film The Red Envelope, mungkin sudah janjian nonton bareng. Tapi tiba-tiba pengumuman muncul: penayangan film ditunda. Tentu saja hal ini mengundang kekecewaan yang sangat besar.
Sehari sebelum jadwal tayang, Akun media sosial X KlikFilm mengumumkan penundaan penayangan film The Red Envelope. Pemberitahuan ini bukan hanya mengundang rasa kekecewaan, namun kemarahan dari audiens. Apa yang salah? Mari kita perhatikan pengumuman resmi dari X KlikFilm:
(Sumber: https://x.com/KlikFilm/status/1917127052186292368 )
KlikFilm mengumumkan penundaan penayangan film The Red Envelope sebagai berikut. Pada pernyataannya, KlikFilm menjelaskan alasan penundaan secara jelas, yaitu karena belum selesai diproses oleh Lembaga Sensor Film. Nah, Masalahnya itu bukan soal alasannya, namun cara penyampaiannya. Pengumuman itu hanya menjelaskan alasan teknis pembatalan. Tak ada permintaan maaf. Reaksi publik pun ramai, "kok begitu doang?". Mereka menuntut adanya permintaan maaf. Mengapa orang merasa marah, meski informasinya jelas? Jawabannya bisa dijelaskan melalui perspektif pragmatik, khususnya teori maksim prinsip kesantunan.
Untuk melengkapi prinsip kerja sama yang dicanangkan oleh H.P Grice, Leech (1983) mengkonsepkan prinsip kesantunan untuk menjaga hubungan interpersonal dan menghindari konflik dalam percakapan. Pada prinsip ini, komunikasi dijalankan secara efektif, sopan dan harmonis. Prinsip ini dirancang untuk menjaga harmoni sosial dengan mengatur penggunaan bahasa secara sopan dan menghormati perasaan orang lain. Leech menjabarkan enam maksim kesantunan, salah satunya adalah maksim simpati. Maksim Simpati (Sympathy Maxim) mengharuskan peserta tutur meminimalkan antipati dan memaksimalkan simpati kepada pendengar.
Apa yang salah pada pengumuman KlikFilm? Pengumuman yang disampaikan KlikFilm tersebut telah melanggar maksim simpati. Permintaan maaf, rasa penyesalan, atau ucapan terima kasih adalah bentuk simpati dalam komunikasi. Tanpanya, pesan terdengar dingin dan tak peduli, bahkan jika isi pesannya benar dan jelas. Meskipun berkeinginan untuk menyampaikan informasi, media tetap berinteraksi dengan emosi, ekspektasi, dan hubungan sosial dengan audiens. KlikFilm sudah tepat memberikan informasi yang jelas, namun tanpa permintaan maaf. Tiadanya permintaan maaf ini membuat audiens tidak dihargai perasaannya. Semua antusiasme terasa diabaikan begitu saja hingga membuat rasa amarah. Tanpa permintaan maaf, perubahan jadwal terasa ringan dilakukan. KlikFilm seakan-akan tidak bertanggung jawab atas perubahan mendadak yang bisa saja merugikan beberapa pihak.
Pada akhirnya, audiens bukan sekadar penerima informasi. Mereka adalah penonton yang sudah menunggu tayangan sejak jauh-jauh hari, ada yang sudah menyusun rencana besar, dan bisa jadi terikat secara emosional terhadap film tersebut. Maka dari itu, prinsip kesopanan Leech sangatlah penting untuk diperhatikan. Prinsip kesopanan dapat menjaga hubungan sosial dan menghindari konflik dan ketidaknyamanan dalam percakapan dengan memastikan komunikasi yang dilakukan tidak terasa kasar, melukai, dan merendahkan. Tanpa kesopanan, komunikasi bisa memicu rasa tersinggung, marah, atau bahkan permusuhan, meskipun isi pembicaraannya benar. Sebaliknya, komunikasi yang sopan dan empatik memperkuat citra baik suatu lembaga atau media. Permintaan maaf adalah bentuk tanggung jawab dan rasa hormat terhadap audiens.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI